Cerita Pendek yang memberikan pesan singkat dengan makna yang InsyaAllah bermanfaat. Aamiin..
Rabu, 12 Juni 2013
KEPERCAYAAN (aku bukan pilihanmu dan sekarang aku tahu yang terbaik untukku)
"aku bukan pilihanmu dan sekarang aku tahu yang
terbaik untukku".
pacarku yang pertama, saat aku masih
sekolah kelas 3 SMA, dia adalah "wahyu
perdana", dia tampan, manis senyumnya
, bersikap baik dan dia juga bersikap sopan
padaku.
kami pacaran hanya sejauh berpegangan
tangan saja, mengobrol, makan bareng,
belajar bareng, berbagi cerita, bercanda
ria, dan jalan-jalan bersama teman-
teman.
3 bulan sudah kami pacaran, dia terlihat
sangat berbeda, perhatiannya yang
berkurang dari biasanya, sikapnya yang
gampang marah, ehmm... ada apa denganya ..???
munkinkah dia bosan padaku atau .....?
beberapa minggu aku curiga dan aku
selidiki dia ... ternyata ehh ternyata ...
benar juga kecurigaanku ini, aku lihat dia
sedang bermesraan dengan perempuan
yang masih kelas 2 SMA,
dan kalimat terakhir yang aku katakan padanya
adalah " aku bukan pilihanmu dan
sekarang aku tahu yang terbaik untukku,
..kita putus" .
beberapa hari 'ku lihat dia bersama pacar
barunya sangat mesra, berpelukan
seperti layaknya suami istri, tapi 'ku tak
merasa cemburu dan sakit hati sedikit
pun, karena dengan itu, aku jadi lebih
tahu siapa dia yang sebenarnya, dia
munkin bosan berpacaran dengan
caraku, yang hanya biasa-biasa saja, dan
aku pun sadar dia laki-laki bukan pilihanku.
aku telah melupakan dia, kini aku serius
belajar karena sebulan lagi Ujian
Nasional.
"Suci...., sholat dulu, sudah Jam satu
(13.00) tuh, " ibuku mengingatkanku
untuk Sholat, aku yang sedang belajar,
"iya bu.., makasih bu dah ingetin suci",
aku pun langsung beranjak mengambil air
wudhu, dan menjalankan sholat dzuhur.
hari pelulusan tiba, alhamdulillah, aku
termasuk salah satu murid dengan nilai
yang terbaik.
setelah lulus sekolah, aku melanjutkan
kuliah dengan jurusan psikologi, disini
aku punya banyak teman baru, baik
perempuan maupun laki-laki.
ada satu temanku, sepertinya dia tertarik
padaku, dia adalah bernama "agus
gunawan", tak hanya dia, aku pun
tertarik padanya tapi aku malu.
akhirnya dia pun mengungkapkan
cintanya padaku, tapi aku tak langsung
menjawabnya, aku minta padanya untuk
memikirkannya dulu.
sebelum aku mengungkapkan cintaku,
bahwa aku juga suka padanya,
malamnya aku menjalankan sholat sunnah, berdo'a dan
menceritakan pada Allah bahwa aku suka
padanya dan ingin menjadi kekasihnya,
semoga saja ini pilihanku yang terbaik.
kami berpacaran, selama beberapa bulan dia kelihatan senang
sekali bila sedang berdua bersamaku, dia selalu ceria,
selalu bersikap baik, dan perhatian.
"sayang...kita nonton yukk"
"ehmm.. mau nonton apa sihh"
"ada film baru...., dari cuplikannya sih
bagus say... mau ya.. ? " dia sambil
memegang jemariku, memohon-mohon padaku
"sama teman ya ...",
"berdua aja sayang.. aku janji dech ...
cuma hari ini aja kita nonton berdua.."
dia memaksaku dan terus memohon-mohon padaku,
"ok dech sayang.. tapi hari ini aja ya..?"
karena aku ga tega melihatnya memohon
terus, aku pun mengikuti kemauan dia,
waktu itu aku percaya padanya,
"gitu donk sayang ... i love u sayang",
wajahnya terlihat sangat senang sekali.
kami menonton berdua, sekitar 25 menit
film berjalan, sikap dia masih biasa-biasa
saja, hanya memegang tanganku saja,
tapi beberapa menit kemudian, 'ku lihat
dia mulai gelisah, curi-curi pandang pada
wajahku, pada tubuhku, pada kakiku,
hingga aku curiga padanya, tubuhnya
mulai mendekatiku, dia memegang
tanganku lebih gemas, dia mulai meraba-raba
pahaku, dia mencoba memelukku,
menciumku, tapi itu smua aku
memberontaknya, menolaknya, dan aku
langsung berdiri berjalan, pergi dari
gedung bioskop itu, meskipun dia
mengejarku, memohan minta maaf, aku
tak memperdulikannya, saat itu aku
sangat sedih kecewa, hingga aku pulang
sendiri kerumahku.
besok paginya dia telepon padaku,
memohon-mohon padaku untuk meminta
maaf padaku, tapi hatiku berkata, "dia
sudah tidak cocok lagi untuk aku jadikan
kekasihku", dan kalimat terakhir aku
katakan padanya " aku bukan pilihanmu
dan sekarang aku tahu yang terbaik untukku,... kita
putus.. " .
aku bisa melupakan dia meskipun setiap
kuliah aku bertemu dengannya.
sejak aku putus dengannya, aku tak berpacaran
lagi dengan lelaki yang lain, karena aku sedang serius kuliah, tak
hanya pelajaran yang aku pelajari di kuliah,
tapi aku coba untuk meluangkan waktu
untuk belajar ilmu agama untuk
mendekatkan diri pada yang maha kuasa
yaitu Allah swt.
singkat cerita,
aku di wisuda (S1 psikologi), dengan nilai
terbaik.
setelah aku lulus, banyak hal ilmu
yang sudah aku pelajari, ilmu
pengatuhuan agamaku pun bertambah.
dan beberapa bulan setelah lulus kuliah,
aku tak mencari pekerjaan, aku pun tak
bekerja, aku dirumah saja, karena aku
telah dilamar oleh anak dari teman
ayahku, mereka berteman sudah sangat
lama sekali, sudah seperti saudara saja,
teman ayahku ini mempunyai yayasan
pesantren besar, dan anaknya yang
mengurus pesantren itu.
aku menerima lamarannya, karena aku
percaya dengan pilihan ayahku, aku tahu benar
ayahku sangat mencintaiku, dia tahu mana yang
terbaik untukku, dan ibuku sangat senang
sekali aku menerima lamarannya.
kepercayanku itu menjadi nyata, karena
setelah 6 bulan menikah dengannnya,
aku merasa bahagia, dia laki-laki yang
baik, bijaksana, perhatian, dia
berwawasan sangat luas sekali, tak
hanya itu, dia juga punya rasa humor
yang tinggi, hingga aku bisa tertawa
terbahak-bahak.
oo.. iya ada yang lupa, nama suamiku
adalah idris hidayatullah .
"jadilah diri sendiri, tapi hal-hal yang baik
ya, yang disukai oleh Allah swt".
"perbuatan yang baik, pasti dapat yang
baik pula".
salam dari
Fitri Azzahra
Selesai ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar