Sabtu, 07 Oktober 2017

Datangnya Jodoh, tidak di lihat dari Usia.

Nama aku Rina. aku sudah berusia 30th.

Pagi ini. Dengan berpakaian kantor, aku terburu-buru takut terlambat masuk kerja. Ketika aku ingin memakai jam tangan, aku lupa dimana jam tangan itu berada.

Aku mencari jam tangan itu kemana-kemana, disekeliling kamarku. Namun disaat aku mencari didalam laci. Bukan jam tangan yang aku temukan, tapi Selembar Photo, Dan didalam photo itu ada gambar aku sedang tersenyum bersama mantanku.

" se-ingat aku, Semua photo bersama mantanku itu, sudah aku robek dan aku buang semua, mengapa photo ini masih ada disini sih .. "

Karena Jam tangan masih tidak bisa aku temukan, maka aku ke kantor tanpa jam tangan.

Dengan jalan terburu-buru, aku menghampiri ibuku yang sedang ada didepan rumah bersama tetangganya. Aku melihat ibuku sedang menggendong anak kecil yang masih berumur dua tahun.

Disaat aku ingin berpamitan pada ibuku.
" Lihat deh Rin, Lucu kan anaknya "
" iya bu.. "
Lalu Nenek dari anak itu atau tetanggaku. bicara padaku,
" Kapan Rin nikahnya, kasian tuh sama ibu, kepengen punya cucu .. "
" ...... " Aku tidak menjawab. aku hanya senyum-senyum saja.

" Aku pamit dulu ya Bu.. "
" iya hati-hati dijalan ya Rin.. "

Baru saja beberapa langkah aku berjalan. Aku teringat handphoneku belum aku bawa. lalu aku balik lagi kekamarku dengan berlari cepat sekuat tenaga.

Entah kenapa hari ini, masih pagi saja sudah pertanda tidak baik buat hidupku.
----------------------------------------------------------

Ketika aku sedang berjalan disekitar parkir, didekat gedung kantor tempatku berkerja. dengan rasa kesalnya terhadap ibuku dan tetanggaku yang selalu bertanya padaku tentang kapan nikah, sudah punya pacar belum . dan itu sangat membosankan buatku, hampir setiap hari aku dengar dari mereka.

Tiba-tiba dari belakang terdengar klakson mobil, yang sengaja dibunyikan buatku. lalu dengan spontannya aku, karena hatiku sedang kesal, emosi, jadi bawaannya pengen marah-marah saja. aku hampiri mobil itu dan menegur pengemudinya.

Sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil itu,
" turun loe, turun.. !" keluarlah pemuda dengan berpakaian rapih dan berdasi.
" sini loe ..! "
" ada apa mba ? "
" apa loe bilang "mba ?", ga salah loe manggil aku mba, emang gue mba loe apa ?  "
" ya emang muka loe mba-mba  "
" ehh.. loe berani ya ngomong gitu, loe tau jalan ngga sih, ini jalan bukan punya loe ya, loe sengaja ya mau nabrak gue "
" loe nya aja jalan ditengah, kalau jalan tuh ke pinggir, udah tau ini jalan buat kendaraan "
" ehh loe malah nyalahin gue ya, dasar cowok maunya menang sendiri, emang cowok semua kaya loe tuh "
" ehh loe apa hubungannya loe ngomong begitu, loe lagi curcol(curhat colongan) apa ? "
" enak aja loe, ngapain juga gw curcol sama loe .. emang loe siapanya gue .. sudah-sudah gue malas dengerin loe.. berisik tau .."
" mulut loe tuh yang berisik .. "

Aku meninggalkan pemuda itu, dan langsung pergi menuju kantorku.

-----------------------------------------------------------

Aku yang sedang berkerja didepan komputer. Telepon dimejaku berdering. yang menghubungiku adalah bos-ku. Aku disuruh masuk ke ruangan kerja-nya.

Setelah aku bertemu dengan Bos-ku. Aku diperkenalkan dengan manager baru. dan yang membuatku kaget, manager baru itu adalah pemuda yang tadi pagi bertengkar denganku.

Aku kesal, aku malu, aku kecewa. mengapa harus dia yang jadi manager baruku. mengapa aku yang jadi asistennya. Pemuda itu bernama Jordi Alba. Kami bersalaman, berpura-pura didepan Bos-ku, seakan aku belum pernah bertemu dengan cowok berisik itu.

-----------------------------------------------------------


Ya mau tidak mau, aku harus bersikap profesional sebagai assistennya dia.

Aku memperkenalkan ruangangan kerjanya dia. Memberitahu berkas-berkas kerjanya, proposalnya, proyeknya, clientnya. dan lain-lainnya.

Selama itu, muka dia selalu serius, ga ada senyumnya. bikin aku tambah kesal saja sama dia. rasanya kalau kerja dengannya, pengen cepat-cepat sore saja. biar tidak bisa bertemu dia lagi.

Dan tidak aku duga sebelumnya, Setelah beberapa minggu dia berkerja. Pantas saja dia bisa berkerja diperusahaan ini, ternyata pacarnya adalah anak Bos-ku.
-----------------------------------------------------------


Memang banyak orang bilang, Diusiaku ini, harusnya sudah punya anak. tapi mereka tidak tahu sebenarnya. Jodoh itu ditentukan oleh Tuhan. dan jodoh itu tidak melihat dari Usia. Kalau sudah waktunya nikah, ya nanti juga akan nikah pada waktunya.

Iya resikonya diusiaku yang belum nikah. pasti ada rasa malu, dan malas banget untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama yang sering ditanyakan "sudah punya pacar belum?", "kapan nikah?", " mau ngga aku jodohin sama ini, sama itu ", seakan aku ini perempuan yang tidak laku. iya sih emang niatnya untuk ngebantuin aku. tapi ya perempuan seusiaku sangat sensitif akan hal itu. dan aku pun tidak begitu suka dijodoh-jodohin.Aku ingin pria yang benar-benar aku cinta. dari aku sendiri. bukan karena dari orang lain.

Aku sudah pacaran lima kali. dan gagal. makannya itu sekarang aku sudah dua tahun menjomblo, karena sangat malas sekali untuk mengenal cowok-cowok yang hampir sama sifatnya. cowok yang aku kenal selama ini adalah cowok yang hanya bisa mementingkan perasaan dirinya sendiri, alias E.G.O.I.S, titik.

Seperti mantanku yang terakhir. Sudah satu tahun lebih kami pacaran. dan dia memutuskanku dengan alasan, Dia ingin keluar negri, untuk mengejar cita-citanya, dia menginginkan sukses. Dia tidak ingin memberi harapan palsu padaku, Alasannya karena dia akan tinggal lama disana. Ya dia benar-benar tidak tahu perasaanku. Diwaktu dia memutuskanku. Diwaktu aku sedang berharap padanya, berharap
hari itu dia akan melamarku.
-----------------------------------------------------------


Setelah setahun lebih aku berkerja dengan manager baru itu, alias sicowok berisik itu. Dia mulai bersikap baik padaku. dia sudah bisa tersenyum padaku. Alasanya sih karena melihatku yang rajin berkerja.

Aku tidak peduli dengan ucapannya. dan sikapku padanya masih berpura-pura baik saja padanya. karena ini masalah pekerjaan, masalah perusahaan yang sudah percaya sama aku.

Ya Karena seringnya Manager itu terlihat baik padaku. Pacarnya cowok berisik itu, alias anaknya bosku. mulai cemburu padaku. kalau bertemu denganku, mukanya terlihat jutek banget. menyeramkan. kaya dia mau nelan aku aja.

Aku juga ga tahu kenapa, manager itu jadi baik, perhatian padaku. terkadang dia juga bantuin kerjaanku menjadi ringan. ngajak makan siang . dan aku pun mau aja. hehee...

Disaat itu pula, aku berpikiran- kayanya pemuda berisik itu suka sama aku, atau aku yang ke GR-an. hehee ..
-----------------------------------------------------------


Sebelum aku tidur, entah kenapa aku kepikiran dia, iya si cowok berisik itu. Selain dia baik, menurutku dia juga ganteng loh. kayanya sih waktu malam itu, aku sudah mulai suka sama dia.

Ya wajar kalau suka. ya hampir setiap hari ketemu, dan ngobrol.

Tapi malam itu juga, aku coba buang jauh-jauh perasaanku itu, karena aku masih tidak yakin, dia itu suka aku atau tidak?.

Dia sudah punya pacar. dan pacarnya adalah anak Bos lagi. Sedangkan aku siapa, aku hanya seorang karyawati saja diperusahaan itu. Mana mungkin dia suka padaku.

Aku pernah curhat pada teman dekatku. katanya sih mungkin saja. ya namanya juga cinta, tidak mengenal setatus seseorang.

Meskipun temanku bilang seperti itu. aku tetap masih tidak yakin, managerku itu suka padaku.

-----------------------------------------------------------
 
Dan singkat cerita. Memang benar apa kata teman dekatku. Managerku suka padaku.

Sebelum dia mengatakan suka padaku. Dia menghadap Bos-ku. Dia menceritakan tentang perasaannya padaku dan perasaan pada anaknya. Dia itu sudah tidak mencintai lagi anak Bos-ku. Namun dia menyukaiku, dengan alasan  karena dia melihatku bukan sebagai perempuan yang manja. tapi perempuan yang sabar dan ulet, rajin berkerja keras.

Dia menceritakan itu sudah siap dengan resikonya. bisa jadi, dia dikeluarkan dari perusahaannya. karena dulu dia bisa masuk kerja diperusahaan itu, karena pacarnya.

Ya jujur, karena aku pun suka dengan cowok berisik itu. dan tidak enak pula pada bos-ku yang baik itu. Aku pun rela keluar dari perusahaan itu.

-----------------------------------------------------------

Mantan managerku-Jordi Alba alias cowok berisik. kini sudah menjadi pacarku. dan ibuku pun senang melihatku sudah punya pacar.

Baru beberapa minggu pacaran saja. Pacarku ini berjanji, setelah dia mendapatkan pekerjaan. dia akan melamarku.

Diwaktu kami sedang makan bareng diluar. handphoneku berdering. dan yang menghubungiku adalah Bos-ku.

Karena Bos-ku suka dengan cara berkerja kami. Aku dan pacarku diminta untuk balik lagi kembali berkerja. Dengar kabar itu. kami sangat senang sekali. Apalagi denganku. karena tidak lama lagi aku akan dilamar olehnya. dan Menikah.

----------------------------------------------------------

Endingnya. Aku menikah di Usia 33th. Ya sudah pasti menikah dengan Managerku. si cowok berisik.

Datangnya cinta, Datangnya jodoh tidak bisa dilihat dari usia.

Datangnya cinta, datangnya jodoh, dimanapun dan kapanpun bisa terjadi, bila memang sudah waktunya tiba.

-----------------------------------------------------------
Selesai ....
-----------------------------------------------------------

Penulis
Ipen (idrus cerpen)