Rabu, 12 Juni 2013

AWAL DARI FACEBOOK

awal aku berkenalan dengannya, disalah satu situs internet, yaitu www.facebook.com, nama profil dia adalah Jaka Kumbara, dia sering sekali memberikan jempolnya pada setatusku maupun foto-fotoku, aku jadi penasaran padanya, aku langsung masuk saja ke profilnya, 'ku lihat fotonya , ehmm dia umayan tampan, senyumnya manis.

beberapa minggu kemudian, dia mulai menyapaku dengan chating, saat itu kami berkenalan lebih dekat lagi. selama kami ngobrol ol di facebook, asyik juga orangnya, enak diajak bicara, suka becanda dan perhatian .

kurang lebih 3 bulan mengenalnya, ternyata rumah dia sekampung denganku, munkin karena aku jarang mudik, jadi aku tak mengenal dia.

sekarang dia di jakarta, tak jauh dari tempat tinggalku yang di jakarta. dia kost bersama adiknya, dan bekerja sebagai penjaga warung, penjual rokok dll.

akhirnya setelah lama kami berkenalan di dunia maya, kami saling tahu tentang kepribadian masing-masing dan kami berencana untuk bertemu di dunia nyata.

aku percaya padanya, hingga aku mau untuk bertemu dengannya, kami bertemu disalah satu mall Jakarta.

dia sedang duduk ditempat makan menungguku, kedekati dia, dia pun melihatku tersenyum, kami bersalaman ..

"apa kabar ..." dia bertanya padaku dengan senyumannya.
"alhamdulillah baik.., kamu sendiri gimana nih kabarnya " aku pun menjawab dengan senyuman.
" baik juga ... "
"dah lama ya nunggu ? "
"ga ko, baru aja 30 menit"
"maaf ya terlambat ... "
"ga apa-apa.., santai aja lagi .. kamu dah makan lom? "
"udah..,"
"ya.. terus kita ngapain disini kalau ga makan "  
"iya ya ..abisnya aku udah makan sih.., ga apa-apa lagi, aku pesan minum aj ya.., kamu kalau mau makan, pesan aja . "
"ehmm.. ya ga enak lah, kalau makan sendirian aj .."
"ga apa-apa lagi.. "
"kita pergi keluar aja ya ... jalan-jalan"
"kemana...?"
"ya keliling-keliling mall aj"
"kamu mau ngukur  mall ya... " terus sambil tertawa kecil ..
"....." dia pun tertawa .


pertama kali bertemu dengannya, sangat mengesankan, dan aku merasa senang bertemu denganya .

setelah beberapa bulan mengenal dia, baik lewat pertemuan, maupun dari telepon-teleponan, sms-an,  ternyata aku merasa nyaman didekatnya.

lama-kelamaan, dihatiku ada rasa suka padanya, dan rasa cinta pun datang dihatiku. tapi aku bingung, karena aku sudah memiliki pacar, yang sudah punya rencana untuk nikah, yaitu Dedy , dia adalah pilihan orang tuaku, aku tidak jujur pada orang tuaku, bahwa aku tidak suka pada dedy, karena aku tidak mau mengecewakan orang tuaku.

aku sangat terkejut, saat aku bertemu jaka, dia mengatakan cinta padaku, aku terdiam sesaat, sangat membingungkan, tapi hati ini merasakan rasa bahagia karena dia mencintaiku, tiba-tiba saja sepontan, aku juga mengungkapkan cintaku padanya, aku pun tidak menjelaskan kalau aku sudah punya pacar. akhirnya kami jadian dan mulai pacaran denganya.

sampai rumah, aku terus memikirkannya, aku mempunyai 2 pacar. yang pertama dedy, pria yang tidak aku cintai, dan yang kedua Jaka, pria yang aku cintai.

6 bulan sudah kami pacaran dengan jaka tanpa diketahui oleh dedy dan orang tuaku, kami pacaran hanya di tempat warung dia dan di kost-an nya .

kebohongan pasti akan terungkap juga.

aku putus dengan jaka, karena jaka telah mengetahuinya, kalau aku sudah menduakannya, dia sangat marah
padaku dan sangat sakit hati karenaku.

aku juga pernah sempat berpikir, munkin orang tuaku tidak akan menyetujui hubunganku dengan jaka, karena jaka hanya bekerja sebagai penjaga warung dan penjual rokok dll, yang pendapatannya tak seberapa, tapi hatiku
tetap mencintainya.

beberapa minggu kemudian, aku pun memberitahukan dedy, bahwa selama kami pacaran, aku tidak mencintainya, beruntungnya dia sangat mengerti penjelasanku, dan kami putus juga dengannya.

dihatiku masih ada jaka, pria yang masih aku cintai, aku ingin mengabarinya, bahwa aku dengan dedy sudah putus, tapi aku sulit untuk mencari kabarnya, dari facebook, aku telah diblokir dari pertemanan dia, nomer teleponnya tidak bisa aku hubungi lagi, munkin dia masih marah padaku.

aku pun mencoba untuk melupakan dia, tapi aku ga bisa, aku sangat merasa bersalah padanya, ingin sekali aku
meminta maaf padanya dan menjelaskannya mengapa aku bisa menduakannya.

rasa cintaku padanya, masih ada dilubuk hatiku, ingin rasanya aku ungkapkan semua yang ada dihatiku,
bahwa aku masih sangat mencintainya.

hari lebaran idul fitri tiba, aku mudik ke kampung, aku ingin sekali bertemu denganya, menjelaskannya dan
memberitahu padanya bahwa aku sudah putus dengan dedy.

akhirnya aku bertemu dengannya , dia sangat terkejut melihatku, 'ku dekati dia

"apa kabar a.. ? " selama pacaran, aku biasa memanggil dia "aa",
"baik..,?" dia sepertinya sikapnya masih marah padaku,
"a..maafin aku ya .. waktu dijakarta"
"ya sudah lupain saja, aku sudah melupakannya"
"aku ingin menjelaskan mengapa aku bisa menduain kamu"
"ga perlu dibahas lagi, aku sudah ga peduli lagi.."
"aku benar-benar minta maaf a..., "
"iya.., sudah aku maafkan"
"a.. aku sudah putus dengan dedy "
"terus maksud kamu apa.."
"aku ga bisa melupain aa, aku masih sayang sm aa.., aku ingin kita kembali lagi seperti dulu"
"sudah terlambat, kemarin aku baru jadian sama tetanggaku, dia sangat baik padaku"
"...."aku terdiam dan terkejut dengan jawaban dia, hatiku sangat sedih sekali.
"kenapa kamu baru kasih tahu aku, kalau km sudah putus,? "
"gimana aku mau kasih tahu kamu, di facebook, km blokir aku, ditelepon ga nyambung-nyambung, aku kira kamu
masih marah sama aku"
" aku sengaja blokir km, karena setiap aku lihat foto-foto km di facebook, itu bisa membuatku sakit, marah, dan munkin juga kamu akan menikah dengan pilihan orang tuamu yang pekerjaannya lebih baik dariku. jadi nomor teleponku aku ganti karena waktu itu aku sangat kecewa banget sama kamu. "
"a.. kamu masih cinta ga sama aku ?"
"sebenarnya aku masih cinta sama kamu, aku juga belum bisa melupakan kamu, tapi aku ga bisa nyakitin pacarku, yang selama ini sangat baik padaku dan aku percaya, dia bisa membahagiakanku, dan kami pun serius untuk menikah"
"...." aku terdiam menahan air mataku, aku sangat sedih, sangat menyesal karena perbuatanku itu, aku tidak bisa
memiliki pria yang aku cintai.


aku mencoba untuk ikhlas menerima keadaan ini, aku tidak mau merusak hubungan mereka yang saling mencintai.

aku mencoba untuk melupakannya tapi sangat sulit, meskipun dia sudah menikah, aku pun masih merindukannya.

dia bagaikan sang fajar dan aku adalah embun pagi.


" jangan ditiru untuk selingkuh, bila sudah tidak cinta, lebih baik jujur saja. "


Selesai .





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar