Rabu, 12 Juni 2013

KEHIDUPAN (Ayahku Terkena PELET)

Ayahku menjadi salah satu kandidat dari tiga kandidat lain, untuk calon manager disalah satu perusahaan terbesar dijakarta.

ke tiga kandidat calon manager, sangat tidak menginginkan ayahku yang terpilih menjadi manager diperushaan itu.

Mereka mengajak ayahku ke tempat daerah perempuan-perempuan nakal, atau bisa dibilang perempuan jalang.

Sejak ayahku diajak ke tempat itu, perubahan sikapnya kepada keluargaku sangat pesat. Yang sebelumnya sangat baik, penyayang, perhatian, kini menjadi sebaliknya,  mudah marah, sangat kasar dan sering menyakiti mamahku.

Saat aku berumur 15 tahun. Ayahku menikah lagi dengan perempuan yang lebih muda, dan  tidak aku sangka, biaya pernikahan-nya dengan uang beasiswaku selama 3 tahun.

Jujur, menurtku—mamahku lebih cantik, dibandingkan dengan perempuan yang baru aku kenal. Dia—kerempeng, berkulit hitam, body-nya pun tidak begitu sexy. Tapi entah kenapa ayahku bisa tunduk padanya. Selama ini, mamahku masih bersikap lembut pada ayahku.
***

Ketika aku SMA. Aku pernah melihat ayahku marah pada mamahku, dia memukul, menampar dan menyeret didepan anak-anak-nya.

Aku pernah memberontak ayahku, karena aku tidak tega melihat mamahku diperlakukan seperti itu, tapi usahaku tidak berhasil untuk membuat ayahku sadar—kembali seperti dulu—baik dan bertanggung jawab.
***

Biasanya, setiap tahun ayahku selalu mendapatkan bonus dari perusahaannya. Sekarang,   setelah menikah lagi, mamahku tidak mendapatkan bonus itu, dan ayahku yang ber-pendapatan 4 juta rupiah / bulan, mamahku hanya diberi 1 juta rupiah saja—biasanya lebih dari itu.

Aku dapat kabar dari abahku yang dijawa—yang mempunyai indra ke-enam. Abahku memberi tahu pada mamahku, bahwa ternyata ayahku sedang terkena pelet, oleh istri mudanya.
Setiap ayahku melihat ibuku, ayahku selalu kesal, marah-marah yang tidak jelas alasan-nya, tapi mamahku selalu tabah dan sabar.
***

Sekarang aku sudah menikah dan mempunyai satu anak perempuan.
Waktu anak-ku berumur 3 tahun. Aku terkena fitnah oleh istri muda ayahku. Dia menuduh-ku, aku sering kehotel bersama pria lain, dan suami-ku percaya pada-nya, padahal itu tidak benar.
Akhirnya suamiku menceraikan-ku.
Mamah-ku sangat sedih sekali, melihat-ku ber-pisah dengan suami-ku.
***

Singkat cerita.
Mamahku mendapatkan kabar dari teman kantor ayahku. Ayahku sudah ber-cerai dengan istri muda-nya, aku tidak tahu pasti, apa yang membuat ayahku ber-cerai dengan istri muda-nya.

Meskipun ayah-ku sudah tidak satu rumah lagi dengan perempuan itu, tapi istri muda ayahku masih sering ber-komunikasi dengan ayah-ku—via telepon.
***

Ayah-ku mulai sakit-sakitan. mamahku masih saja mau merawatnya, tapi setelah menerima telepon dari perempuan jalang itu, sikap ayahku tiba-tiba berubah begitu saja—marah-marah tidak karuan.
Dan Ayah-ku sudah tidak bisa bekerja,  dikarena-kan penyakit yang sedang di-alami-nya—sudah tidak bisa ber-jalan, hanya bisa ber-baring ditempat tidur.

Kini yang membiayai hidup keluarga-ku adalah aku sendiri, dan Reni—adik perempuan yang kedua bersama suaminya.

Reni, membantu membiayai sekolah adik-ku yang paling kecil. Sedangkan Riko—adik-ku yang pertama, dia tidak sama sekali membantu keluargaku. Dia hidup hanya untuk diri sendiri. Rama—adik-ku yang paling kecil ber-umur 10 tahun, masih kesal dan marah terhadap perbuatan ayah-ku kepada mamahku.
***

Untuk mamah-ku yang tercinta. yang selalu sabar dengan perbuatan ayah-ku itu.
Semoga diberikan ketabahan selalu. Amin.

Untuk Reni dan suaminya, yang mempunyai prinsip; Bila kita membantu orang tua, InsyaAllah Rezeki kita semakin bertambah.
Semoga mereka ditambahkan Rezeki-nya dan bahagia selamanya. Amin .

Untuk Rama.
Semoga bisa memaa-fkan ayah-nya dengan tulus. Amin .

Untuk Riko.
Semoga diberikan hidayah, menjadi laki-laki yang baik dan sholeh. Amin .



Selesai..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar