Selasa, 26 Maret 2013

abiCINTAumi (aku semakin cinta)

aku dari keluarga sederhana, ayahku seorang parkir mobil, ibuku seorang pembantu rumah tangga, kakaku yang pertama hanya lulusan SMP, kakaku yang kedua hanya lulusan SD, adikku hanya lulusan SMA, dan hanya aku yang sanggup kuliah hingga lulus S1, biaya kuliahku bukan dari orang tuaku, tapi dari hasil kerjaku.

istriku atau aku lebih sering memanggilnya " umi " adalah keluarga besar, keluarga yang berada, rumah bagus, mempunyai mobil mewah, dan selain dia lulusan S1, ke tiga saudaranya pun semua lulusan S1.

"abi..., jangan lupa sholat ya, sudah jam berapa tuh ..." , umi mengingatkanku untuk sholat, aku yang sedang serius bekerja mengerjakan proyekku membuat program WEB,
"iya cinta ....,"  selain aku memanggil istriku umi, aku juga sering memanggil dia dengan nama "cinta" , tak hanya aku, dia pun juga terkadang memanggilku "cinta".

sebelum kami menikah, aku dan umi, belum pernah berpacaran, dan belum pernah merasakan pacaran, kami dikenalkan oleh temanku, karena kami saling serius ingin menikah, aku langsung melamar dia dan beberapa bulan kemudian kami menikah.

sebelum aku menikahi umi, sempat ayahnya tidak mengijinkan kami untuk menikah. munkin karena wajahku, tubuhku yang kurus atau keluargaku yang sederhana, aku juga belum tahu pasti alasannya.. , tapi karena umi dan ibunya selalu meyakinkan pada ayahnya, akhirnya kami menikah dan sekarang hubunganku dengan ayahnya sangat dekat dan baik-baik saja.

sekarang kami mengontrak rumah untuk menjalani hidup yang mandiri jauh dari orang tua, kami seperti anak muda atau ABG yang sedang berpacaran, tapi pacaranku ini sangat berbeda dengan yang lain, pacaran kami halal dan insyaallah tidak berdosa.

tiga tahun sudah kami menikah, kami diberikan anak yang sangat pintar dan lucu, kami memberi nama dia "yusuf Ali zakariyya", nama yusuf itu dari nama nabi, Ali artinya yang terbaik diantara yang terbaik dan zakariyya itu namaku artinya akan selalu mengingat tuhannya yaitu Allah swt.  ya semoga saja anakku berkelakuan baik sesuai arti namanya, amin.. .

pekerjaanku sebelum menikah, hanya seorang programer saja, aku pun bekerja lebih sering didalam rumah, dan istriku bekerja sebagai guru, mengajar di pesantren ternama di daerah tangerang.

sekarang aku sudah menikah dan mempunyai anak yang masih berumur 1 tahun 2 bulan, saat proyek programku sedang sepi, aku pun ikut mengajar di pesantren tempat umi mengajar, karena aku lulusan IT (S1), aku disana mengajar komputer.

kami berangkat bekerja mengajar dengan menggunakan motor, kami pun tak lupa membawa Yusuf ke pesantren, disaat umi mengajar, aku yang menjaga yusuf, terkadang murid-murid kami yang menjaganya disaat aku dan umi mengajar.

"abi..., "
"apa cinta...., "
"kesini dech ...,"
"ehmmm....., apa sihh cinta...," aku mendekatinya,
"......" dia senyum padaku, dan mencium pipi kiriku"
"cuma itu aj nih ...."
"ehmmm.....abi...,"  sambil dia memegang kedua pipiku dengan gemes,
"............" aku tersenyum menatap matanya, lalu aku cium kheningnya, dan aku katakan padanya,
"kalau umi begini terus.., abi jadi semakin cinta sama umi, "
"ehmmm abi.. bisa aja" , umi tersenyum-senyum,

perhatiannya, sikap hangatnya, ibadahnya, aku semakin cinta padanya.

"cinta.....," umi memanggilku dengan nama "cinta",
"apa cinta ..." aku pun menyapa dia dengan  nama "cinta"
"nanti malam umi pengen sholat tahajud, temenin umi ya"
"ehmmm...." aku berpura-pura seperti tidak mau menemaninya"
"temenin ya..."
"iya cinta....." sambil mengelus-ngelus pipinya dia,
"makasih cinta..." dia mencium pipiku.

dulu sebelum menikah, ibadah sholatku biasa-biasa saja, tapi sejak aku menikah dengannya, aku merasa ibadahku bertambah, dan ilmu agamaku bertambah pula. 

abi cinta umi, aku semakin mencintaimu, aku akan menjagamu selamanya .

berusahalah menjadi lebih baik dimata Allah swt, insyaallah dia akan lebih mencintaimu, terutama Allah akan lebih mencintaimu, dan akan memberikan jalan yang terbaik untukmu.

salam keluargaku,
abi, umi dan anak kami "yusuf".


selesai.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar