Senin, 25 Maret 2013

akuINGINmelihat

Sunggguh beruntung sekali yang punya mata dan bisa melihat, semua yang

ingin dilakukan sangat mudah dengan melihat.

ketika berjalan tak ada rasa rakut sekali pun, beribadah juga akan lebih

mudah dengan mata bisa melihat, bisa menolong orang, bisa tahu mana

orang yang sedang membutuhkan, dan smua hal yang baik pasti akan

dengan mudah dilakukan.

Dengan melihat hidup akan menjadi lebih indah, lebih bahagia dari

segalanya dan hidup menjadi lebih berwarna.

"Ahmad... waktunya sholat magrib" ibuku mengingatkanku untuk sholat.

"iya bu.. makasih bu.."  Aku berdiri mencari tongkat untuk membantu aku berjalan sendiri,

aku lupa menaruh tongkat itu di sebelah mana dari tempat tidurku, aku terus

mencari tongkat itu, sekitar 5 menit tongkat itu ketemu juga.

aku berjalan dengan tongkat menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu .


Setelah sholat, aku tak lupa berdoa, do'a ku selalu untuk mataku, aku ingin

bisa melihat, aku ingin menjalankan ibadah dengan mudah dan lebih baik

lagi, hanya itu do'a-ku pada tuhanku yaitu Allah Swt.


"Ahmad .. sini makan bareng sama ibu"  ibuku mengajakku makan,

"iya bu.. sebentar lagi ahmad kesana.."

tak lupa aku ambil tongkat untuk menuntunku berjalan menuju tempat ibuku yang sedang makan.

"makan apa bu ... ? "

"nih..ada makanan kesukaanmu.. tempe goreng, sambel goreng, daun singkong "

"ehmm makasih bu... pasti enak nih makanan ibu "

"ini nasinya, tempenya, sambelnya dan ini daun singkongnya " ibuku membantuku memberikan yang ingin aku makan.

"makasih bu..."

sebelum makan, aku tak lupa selalu berdoa.

"..........................................." aku makan dengan lahap dan menikmatinya,

"enak bu masakannya ...ahmad suka bu, besok buat lagi ya bu seperti ini "

"iya insyaallah.. besok ibu buatin lagi kalau kamu masih suka" ,

"ehmm ibu ini...ibu yang paling baik didunia dech, aku sayang ibu" ,

"iya.. ibu juga sayang kamu" .


Setelah makan ... aku dan ibuku bercerita banyak, kami saling becanda,

ternyata selain baik, ibuku sangat lucu, bisa buat aku tertawa terbahak-

bahak.


aku dari kecil tak bisa melihat, sejak aku berumur 10 tahun, ayahku

meninggal karena kecelakaan mobil, saat itu ayahku menjadi supir angkot,

pada waktu itu mobil yang dikendarai oleh ayahku bertabrakan dengan mobil

truk besar.


Sekarang aku hanya bersama ibu, ibu yang selalu mencari nafkah, dia

menjual makanan keliling, penghasilannya tak seberapa, tapi mencoa

mencukupi untuk hidup kami berdua.


Terdengar suara adzan isya berkumandang, aku pun meminta ibu untuk mengantarku ke masjid.

"bu..aku ingin sholat dimasjid"

"ya sudah sini ibu antar ya"

"makasih bu..."

ibuku merangkulku dan membimbingku untuk menuju ke masjid.


Dengan senang hati aku bisa sholat berjamaah karena yang aku denger dari

ceramah-ceramah, sholat berjamaah lebih baik dari sholat sendiri, dan

pahalanya lebih banyak lagi.


Sebelum tidur 'ku selalu berdo'a, semoga saja besok ada keajaiban untukku,

yang tiba-tiba saat 'ku bangun dari tidur , aku bisa melihat dunia yang belum pernah aku lihat.


"Dengan senang hati, aku bermain bola dengan teman-teman, aku pun

mencetak 2 gol, sepulang dari lapangan bola, ku temui ibuku dirumah, hari

ini ibuku terlihat sangat cantik sekali, dia tersenyum memberikan minuman segar

padaku dan dia mengajakku untuk makan bareng, dimeja makan terlihat

makanan yang jarang aku makan, karena ibuku tak sanggup untuk

membelinya, disana ada ayam bakar, sate, sayuran-sayuran segar dan

sambal, sepertinya enak sekali makanan itu, saat aku makan .... " .



aku terbangun dari mimpi indahku, ibuku menyuruhku untuk sholat shubuh,

kami sholat berjamaah dan aku yang menjadi imam. setelah sholat, 'ku

selalu berdoa untuk mataku, ibuku yang mengucapkan amin, terdengar

suara seperti orang yang sedang menangis yang tertahan, suara itu seperti

ibuku. munkinkah dia menangis karena do'aku.


beberapa tahun kemudian, aku masih belum bisa melihat, aku pun masih

bersabar dan masih berdo'a, masih mempunyai keyakinan, insyaallah, Allah akan mengabulkan do'aku itu.

kini ibuku mulai sakit-sakitan, jadi sekarang aku membantu ibu untuk berjualan makanan keliling. sejak aku yang

berjualan, semakin sedikit orang yang membeli makanan buatan ibuku.


The End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar