Sabtu, 27 September 2014

" Cinta, Namun Posesif "

sebelum dia menjadi kekasihku. dia yang paling perhatian diantara teman-temanku. karena itulah aku mencintai-nya dan menjadikan dia sebagai kekasihku.

awal kami pacaran. aku merasa senang bahagia. begitu perhatian yang dia berikan padaku. tapi entah kenapa setelah beberapa bulan. aku mulai terganggu dengan sikap perhatian-nya. Perhatian yang terlalu berlebihan. semakin lama menjalin cinta bersama-nya. diriku semakin tidak bebas untuk menjalani hidup yang aku mau dan yang sedang aku inginkan. aku tahu dia melakukan-nya karena cinta. cinta banget. Itu-lah yang dia katakan padaku. namun mengapa. bila itu karena cinta banget terhadapku. tapi dihatiku. yang aku rasakan berbeda. seharusnya aku lebih bahagia karena ada yang mencintai dan sangat mencintaiku. tapi entah kenapa rasa dihati lain. bukan cintaku semakin dalam pada-nya . tapi rasa cinta pada-nya mulai sedikit pudar dan semakin lama terasa bosan .

yup. aku akui sikap-nya. maksud-nya dia lelaki yang baik. dia ingin menunjukkan apa yang dia inginkan atau bahwa dia memperhatikanku, dan menurut dia itu terbaik untukku. aku tidak boleh begini. aku tidak boleh begitu. aku harus begini. aku harus begitu.  

ehmm....

ketika aku tidak menjawab telepon-nya atau sms-nya. dia mencurigaiku. dia tidak percaya dengan alasanku. yang ada. bila aku marah . dia lebih marah. seakan aku yang salah. hanya aku yang salah. bila aku bertemu atau bicara dengan teman lelaki. selalu di curigai. selalu ditanya. siapa dia ? . dengan cara pertanyaan yang sangat mendetail.

ya cemburu sih boleh. boleh-boleh saja. karena cemburu itu cinta. tapi bila cemburu itu terlalu berlebihan. itu artinya dia tidak percaya dengan apa yang aku lakukan, apa yang aku katakan, bahkan munkin dia tidak percaya pada cintaku pada-nya.

karena aku mulai merasa terganggu dengan sikap-nya. aku sudah tidak merasakan kebahagian. aku pun tidak hanya diam saja. menuruti apa keinginan-nya dan selalu mengalah.

suatu ketika. disaat berdua. aku berkomunikasi dengan-nya secara langsung. bertatapan muka. sebelumnya pertemuan dengan-nya. aku sudah mempersiapkan kata-kata yang baik untuk membicarakan masalah sikap-nya. agar dia tidak tersinggung dengan apa yang aku bicarakan. 

" mas ... , aku tahu mas sangat baik padaku. mas sangat perhatian padaku. aku senang diperhatikan dan diperlakukan baik sama mas. tapi maaf ya mas. aku merasa mas terlalu berlebihan. aku masih ingin kebebasan. dan aku ingin mas percaya apa yang aku lakukan dan percaya bila aku bergaul dengan teman-temanku. "


dia terkejut. seolah-olah dia tidak merasa dengan sikap-nya yang terlalu berlebihan. dia merasa sikapnya padaku biasa-biasa saja. dan dia pun menjawab dengan alasan, yang selama dia lakukan padaku. itu karena dia cinta padaku, karena dia tidak mau kehilanganku.

aku tidak melawan, membantah apa yang dia katakan. aku coba ikutin apa alasannya. karena aku pikir bila aku langsung membantahnya. dia akan lebih emosi atau marah. dan karena pertanyaanku, munkin dia akan menganggapku " kalau aku sudah ga cinta lagi sama dia" .

aku tetap menjalin cinta bersama-nya. mencoba untuk bersabar. mengerti kemauan-nya. aku coba meninggalkan teman-teman yang bernama lelaki. dan aku hanya bergaul dengan teman-temen yang bernama perempuan saja.

apa harus begini. apa harus berkorban karena cinta. cinta yang tidak bisa membuatku bahagia. bukan-nya cinta itu yang membuat bahagia.

setelah lama menjalani cinta dan mencoba bertahan dengan cara dia. akhirnya aku sadar dan mengerti. ini bukan cinta. cinta tidak harus begini. cinta seharusnya bahagia. pengorbanan cinta bukan dengan cara seperti ini.

menerima apa yang membuat kita terluka. menerima apa yang membuat kita sakit. ini sama saja dengan cara bunuh diri perlahan-lahan-bila terus menjalani hubungan dengan-nya.

aku harus tegas. aku harus tunjukan. apa yang aku suka dan apa yang aku tidak suka. bila tidak percaya. untuk apa di jalani. cinta itu saling percaya.

setelah kurang lebih satu tahun aku pacaran dengan-nya.aku menjelaskan pada-nya. mencoba berusaha terbuka. apa yang aku suka dari-nya dan apa yang aku tidak suka darinya. meskipun dia tidak merasa bersalah dengan cara sikap-nya. namun aku tetap melawan-nya. bila dia selalu bersikap seperti itu. aku meminta padanya, lebih baik hubungan cinta kita jangan di teruskan. karena aku sudah merasa tidak bahagia dengan sikap-nya. aku merasa dikekang dan tidak bebas. padahal ini baru hanya pacaran. bagaimana nanti bila aku menikah dengan-nya. lebih cepat aku beritahukan pada-nya. sebelum nanti aku menyesal kemudian. 

dengan alasan-nya. dia bersikap seperti itu. karena dia tidak menginginkan kejadian dimasa lalu-nya bersama mantan-nya-yang meninggalkan dia. akan terulang lagi.

aku tidak mau disamakan dengan mantan-nya. itu sama saja-dia memperlakukanku seperti pada mantan-nya. ini sungguh tidak adil untukku.

akhirnya dia meminta maaf. dan berjanji tidak akan bersikap seperti itu lagi. aku pun memafkan-nya dan mencoba memberi kesempatan pada-nya untuk memperbaiki hubungan cinta kami.

sebulan. terlihat dia mulai berubah. aku sudah mulai senang dengan perubahan-nya.

disaat ada teman lelaki bicara padaku. dia mulai lagi cemburu. padahal aku tidak sedang hanya berdua dengan temanku. dan dia pun ada disana bersamaku. tapi entah kenapa ketika aku sedang berdua dengan kekasihku. dia menjelaskan padaku, kalau dia ga suka dengan temanku. dia tidak suka dengan cara bicaraku padanya. padahal aku merasa, berbicara dengan temanku biasa-biasa saja.  

pernah suatu ketika aku terlambat membalas sms / BBM dari -nya. dia mulai curiga kembali. dia menyalahkanku. katanya aku sudah berubah. dan dia curiga kalau aku sedang ada hubungan dengan teman lelaki terdekatku.

aku mengingatkan pada-nya. dengan sikap-nya dia yang posesif. beberapa menit kemudian, dia meminta maaf kembali. dan aku memaafkan. tidak hanya sekali atau dua kali. dia selalu melupakan bahwa aku tidak suka dengan sikap posesifnya. dan aku pun berkali-kali memaafkan-nya. tapi tetap saja dia seperti itu.

hubungan kami ini sudah 1 tahun lebih. sungguh tidak bisa aku lanjutkan . sungguh tidak bisa aku perjuangkan.aku putus dengan-nya. dengan cara baik-baik. meskipun dia tidak menerima keputusanku. aku tetap memutuskan hubungan dengan-nya. karena aku sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan hubungan kami. 

tidak menerima keputusanku. dia marah. dia menyalahkanku kembali. seakan-akan dia merasa tidak bersalah. dan aku semakin tidak mencintai-nya. dan aku harus melupakannya.

meskipun aku sudah putus dengan-nya. dia tetap saja mengejar-ngejarku dan terkadang dia menjelek-jelekkan-ku diwaktu aku mencuex-kan-nya. karena sudah berkali-kali aku menjelaskan pada-nya. dia tetap masih menyangkal dan tetap masih belum mengerti apa yang aku maksud atau munkin dia berpura-pura tidak mengerti. aku pun tidak mengerti mengapa dia masih besikap seperti itu.

karena dia merasa terluka-kah . apa karenaku ?.

tapi aku merasa " bukan aku yang salah ". ini kehidupanku. ini pilihanku. dan aku ingin kebahagian. bukan penderitaan.


...................

untuk teman-teman.

bila kalian sudah merasa pasanganmu bersikap posesif. lebih baik jangan terlalu lama untuk melanjutkan hubungan bersama-nya.

bila diteruskan. dia akan semakin dekat sama kamu dan semakin rasa cintanya padamu semakin dalam. dan bila kamu meminta putus dengan-nya. dia tidak akan menerima keputusanmu dengan ikhlas. atau bisa jadi dia semakin mengejarmu. atau bisa jadi dia akan mengganggu kehidupanmu.

bila kamu merasa tidak bisa, tidak sanggup memperbaiki atau merubah sikap pasanganmu yang posesif itu. lebih baik putus segera. sebelum terlalu lama atau terlalu dalam rasa itu . dan sebelum nanti kamu menyesal.

semoga pengalamanku ini menjadi contoh yang bermanfaat.




Selesai ....





Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar