Sabtu, 27 September 2014

" AKU, PEREMPUAN YANG TIDAK TAHU DIRI "

Dari SMP aku sudah ditinggal oleh orang tuaku(ibu dan bapak sudah

meninggal). Kak Ridho-kaka-ku satu-satunya. yang menjaga dan membiayai

kebutuhan hidupku.


Kak Ridho sudah mempunyai istri dan satu anak laki-laki yang masih berusia

5 tahun. Mba yanti (kaka iparku). lebih muda 6 tahun dari kaka-ku. Dan Mba

yanti sudah aku anggap kaka kandungku sendiri.  sikapnya baik dan suka

memberi uang jajan.


####


Disaat aku Kelas 1 SMA. Kak Ridho mendapatkan kecelakaan-tertabrak truk

dikala sedang mengendarai motor. dan akhirnya Kak Ridho meninggal Dunia.


Aku sangat terpukul sekali dengan kejadian itu. aku selalu merindukan-nya.

masa-masa bersama-nya. memanjakanku dan sikapnya yang sangat begitu

perhatian terhadapku.


####


5 bulan kemudian. Aku putus sekolah. dikarenakan Mba yanti sudah tidak

mampuh lagi untuk membiayai sekolahku. Aku pun menyadarainya. situasi dan

kondisi saat itu.


Untuk kebutuhan kami sehari-hari. aku mencoba membantu mba yanti berjualan

kue dan apa saja- makanan ataupun barang yang akan dijual oleh mba yanti.

Tidak hanya itu saja. aku pun membantu membersihkan rumah atau pekerjaan

rumah- mengepel, mencuci atau yang lain yang bisa aku kerjakan. apapun yang

diperintah oleh mba yanti. aku selalu mencoba untuk berusaha

melaksanakannya. meskipun waktu itu, masa remaja dihatiku menolak.


aku ingin bergaul seperti layaknya seorang remaja jaman sekarang. mempunyai

banyak teman. tapi keinginanku itu harus aku lupakan.


####


Adam-Anak mba yanti sudah beranjak remaja. dengan seragam sekolah putih

biru. dia menjadi anak laki-laki yang nakal. dan mba yanti sedikit demi

sedikit, semakin hari semakin lama sikapnya berubah. aku merasa

diperlakukan seperti pembantu saja. bukan sebagai adik ipar atau

saudara-nya. Apa munkin karena keadaan, ataukah karena dia sudah cape

dengan hidup sendiri. bekerja untuk kebutuhan anak-nya dan untuk
kebutuhanku-aku yang bukan adik kandungnya.


Sejak kak ridho tiada. hanya mba yanti yang membelikanku pakaian dan

memberikanku makanan untuk sehari-hari.


####


Setelah lama aku pendam rasa kesal dihatiku. rasa ingin memberontak-melawan

atas sikap dan perbuatan-nya. akhirnya aku berani. untuk mengutarakan yang

selama ini aku rahasiakan sendiri.


Ya aku sadar. aku sudah tidak punya keluarga ataupun saudara. tapi tak

semestinya dia memperlakukanku seperti itu. aku punya hati-perasaan. aku

hanya manusia biasa. ingin hidup yang bebas. bisa memilih jalan hidupku

sendiri dan aku pun ingin hiburan dan merasakan hidup diluar rumah.

Mba yanti sudah mengaggapku bukan seperti saudara lagi. Dia sudah mulai

kasar ketika aku ingin main keluar bersama teman. Dia hanya menginginkanku

dirumah saja, membantu pekerjaanya dan pekerjaan rumah-nya maupun mengurus

anak kesayangan-nya.


aku sudah mulai lelah untuk menghadapi dan mengikuti cara hidup-nya.


####

Tubuhku masih terasa pegal-pegal. dan aku tidak melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh mba yanti.

” Maaf mba, suci masih sakit.. “
” kamu cuma pura-pura doank kan.. ? , biar kamu ga kerja .. “
” beneran mba.., suci ga boong .. “
” malas aja kamu.., mentang-mentang 2 hari mba diemin aja. kamu jadi   keenakan ya.. “
” sumpah mba.., suci masih ga enak badan..”
” kamu tuh.. ya, PEREMPUAN YANG TIDAK TAHU DIRI..! . Ingat ya.., kamu itu
cuma numpang dirumahku. kamu itu cuma ngerepotin mba aja ya.. “
” iya mba, suci ngerti. maafin suci.. kalau selama ini sudah merepotin mba.. “

###


Aku tidak menyangka. sungguh sangat terkejut dengan apa yang diucapkan oleh

mba yanti. ternyata selama ini dia menganggapku sebagai orang lain- bukan

sebagai saudara atau bagian keluarganya. padahal selama ini aku sudah

menganggapnya sebagai kakak kandungku sendiri.


pengorbananku sia-sia saja. aku tinggalkan masa-masa remajaku, hanya karena

ingin membuat mba yanti bahagia. membantu-nya dan aku mencoba berusaha

mengikuti semua kemauan-nya. tapi balasan-nya sungguh sangat menyakitkan.

malam itu juga. aku sulit untuk tidur. mengingat apa yang telah dikatakan

oleh kakak iparku sendiri. sungguh sangat perih yang aku rasakan dihati.


###


Seminggu kemudian. tengah malam. ketika mba yanti dan anak-nya tertidur

pulas. aku kabur dari rumah-nya dengan membawa uang tabunganku dan pakaian

seadanya. tidak lupa pula aku membawa seperangkat alat sholat dan Alquran

saku.


malam yang sangat gelap gulita. tidak ada orang maupun kendaraan yang

melintas dijalan.  aku berjalan kaki dengan tubuh masih terasa lemas.

mencoba menjauhi rumah sejauh munkin. rumah dimana aku dilahirkan.

kurang lebih 200 meter. aku melangkahkan kaki. karena sudah tidak kuat lagi

berjalan. aku istirahat di musholah kecil.  dan tertidur di teras atau

diluar musholah. pintu musholah yang sudah terkunci.


Pagi terbangun. mendengar suara Adzan shubuh. dengan tubuh yang masih

letih. aku mencoba berdiri untuk menunaikan sholat shubuh.


####


Aku tidak tahu harus pergi kemana.  yang ada dalam pikiranku-aku hanya

ingin pergi jauh. jauh dari kakak iparku. biar dia tidak merasakan beban

lagi karena kehadiranku dirumah-nya. dengan kendaraan angkot. aku pergi

ke-terminal bus. aku lihat bus dengan tulisan jurusan jakarta. entah kenapa

hatiku terusik. batinku mengatakan rasanya ingin sekali pergi kesana.

karena sudah jam delapan lebih. aku mencari musholah disekitarnya. untuk

melaksakan sholat shunnah dhuha 6 rakaat. yang sudah menjadi kebiasaanku

sehari-hari.


####


Didalam bus menuju jakarta. rasa gelisah dan takut menemaniku. karena aku

belum pernah merasakan dunia luar. selama di bus. aku mencoba menenangkan

diri dengan berzikir didalam hati.


setelah ber jam-jam di bus. Alhamdulillah tiba juga di terminal jakarta.

perutku sangat perih sekali. aku mencari warung atau tempat makan. meskipun

sudah makan. tapi aku masih terasa sakit diperutku.


kurang lebih jam 2 siang. aku pergi menuju masjid terdekat, yang sudah

diberitahukan sebelumnya oleh ibu yang melayaniku makan.

dengan sepontan-nya uang kembalian sewaktu aku tadi makan. aku masukkan

kedalam kotak amal yang berada didepanku. tempat dimana aku mau sholat.

didalam masjid tidak hanya sakit perut. kepalaku mulai terasa pusing.

setelah sholat, aku istirahat didalam masjid, kemudian aku tertidur.


###


Aku terkejut ketika aku bangun dari tidur. karena aku sedang tidak memakai

jilbab. sebelumnya aku tidak pernah melepaskan jilbabku ditempat umum.

dengan refleks aku mencari jilbabku. tapi aku merasa aneh. aku tidak tahu

tempat ruangan, dimana aku sedang berdiri. seingatku aku tertidur dimasjid.

terbukalah pintu masuk berwarna putih. perempuan muda berpakaian putih

pula. dia menghampiriku. ternyata aku sedang berada dirumah sakit. apa yang terjadi

padaku. mengapa aku berada dirumah sakit. itu lah pertanyaan pertama, yang

aku tanyakan pada suster itu.


karena aku telat makan. dan kecapean. aku pingsan didalam masjid. dan yang

membawa aku kerumah sakit adalah lelaki muda-yang menjaga atau yang merawat

masjid itu.


karena badanku belum pulih 100%. aku ditawarkan oleh pemuda itu untuk

sementara, tinggal dulu dirumah orang-tuanya. karena aku belum punya tujuan

mau kemana. aku meng-iya kan ajakan pemuda itu.


####


Singkat Cerita.

Pemuda itu bernama Sholeh. ternyata selain menjaga dan merawat masjid. dia

pun mempunyai warung kecil. dan dia adalah anak pertama dari 3 saudara.

Dia memperlakukanku dengan sangat baik. Orang tuanya dan adik-adik nya pun

bersikap baik padaku.


Selama seminggu. aku sudah merasa seperti bagian keluarganya. meskipun

terlihat kehidupan yang sederhana tapi terlihat bahagia. waktu itulah aku

mulai teringat dengan orangtuaku dan kakaku.

karena aku sudah mulai terasa dekat. aku ikut kerja, membantu kak sholeh

diwarung maupun membantu pekerjaan rumah-nya, meskipun orangtuanya

melarang.


semakin lama mengenal kak sholeh dan keluarganya. aku semakin betah

dirumah-nya. dan orangtua-nya pun merasa senang dengan kedatanganku

dirumah-nya.


Setelah kurang lebih 6 bulan mengenal kak sholeh dan dia pula sudah

mengenal kehidupanku. Kak Sholeh mencintaiku apa adanya dan aku pun merasa

bahagia didekatnya. Akhirnya aku menikah dengannya. yang  telah direstui

oleh orangtua-nya.


####


Kini aku menulis cerita ini dengan rasa yang bahagia. dan kami sudah

mempunyai anak yang lucu cantik berumur 3 tahun.


rasa sakitku dimasa lalu…… Alhamdulillah masa depanku sudah sangat terasa bahagia. Inilah kekuatan Tuhan. Dan Munkin kepercayaanku pada Tuhan.


AKU, PEREMPUAN YANG TIDAK TAHU DIRI.. Adalah menurut kakak iparku sendiri.



Selesai ..



Penulis
I’Pen (Idrus Cerpen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar