Senin, 01 Desember 2014

" Cinta Dengan Syarat "

    Sudah lama aku berteman dengan Nurma. ya dari SD kami sudah berteman. Dia orangnya asyik- Perhatian dan suka bercanda.

Waktu SD. Ketika dia sedang membaca buku di kelas.
" Nur., lagi ngapain kamu ..? "
" Lagi berenang nih.. "
" Ehmm.....Lagi berenang ..??? "
" sudah tahu aku lagi baca, pake nanya lagi "
" Hehee .... "
" Kamu dah belajar belum ? , hari ini kan ada ulangan harian "
" oo iya ya. aku lupa "
.


Meskipun dia sedikit jutex. namun dia perhatian. mungkin sikap jutexnya itu hanya untuk bercanda saja.

==========

Waktu SMP. aku yang baru pulang dari masjid. dia menghampiriku.

" Iman.., Besok. aku sama temanku mau nonton. mau ikut ngga ? "
" Jam berapa .. ? "
" Jam Enam Sore "
" Kalau jam enam sore aku ga bisa. orangtuaku bisa marah. itukan waktunya sholat magrib " .
" Ehmm.. ga gaul kamu .. "

dia sudah menjadi anak gaul. sudah lupa dengan waktu. dia lebih suka acara yang membuat dia bersenang-senang. ya sesuai dengan karakter dia yang ceria, agresif, manja.  meskipun cara hidupku berbeda dengan dia. dia tetap menganggapku sebagai temannya. dan aku pun seperti itu.

=========


Waktu SMA. kami masih satu sekolah. dan masih satu kelas. dia sudah menjadi gadis modis. terlihat lebih dewasa. namun sifatnya masih sama. masih menjadi gadis yang ceria. agresif. dan manja. tidak hanya itu. sifat yang tidak begitu aku sukai. ternyata dia siswi yang berprestasi disekolah. nilai pelajarannya minimal 8.

" Selamat ya nur.. "
" Selamat untuk apa nih.. ? "
" Ya .. Selamat buat kamu. menjadi siswi yang berprestasi disekolah ini.. "
" oo itu . guru salah pilih tuh .., harusnya kamu yang terpilih .. "
" kok aku .. ? "
" iya kamu. kamu kan rajin ibadah sholat. sikapmu disekolah baik. dan nilai-nilai pelajaranmu juga ga terlalu buruk kok. "
" Ehmmm nyindir nih... ? "
" ga kok. kalau aku jadi guru disekolah ini. aku akan pilih kamu . "
" Sifatmu ga berubah ya.. masih aja kaya dulu .. " .
" emang dulu kaya gimana .. ? "
" kamu tuh .... "
" apa ayoooo .. ? "
" ga jadi dechh ... "
" Ehmm.. kamu juga masih seperti dulu .. "
" emmm ikut-ikutan.. emang dulu gimana "
" ya kalau ngomong terpotong-potong.. "
" hehehee ... "


===========

Hari pelulusan Sekolah. 

    Nurma. gadis modis yang mudah bergaul, Ceria, Agresif, Manja dan Berprestasi. Banyak pula Pria  yang mendekati dia. tapi entah kenapa, aku belum pernah mendengar kalau dia itu sudah punya pacar. atau emang benar-benar dia belum punya pacar. aku masih belum percaya.

" Iman.., pulang dari sekolah. jangan pulang kerumah dulu ya.. "
" emang ada apa .?? "
" aku mau ngomong sesuatu sama kamu .. "
" kenapa ga sekarang aja .. "
" ga enak disini ngomongnya .. "
" mau ngomongin apa sih kamu .. ? "
" ada dech.., nanti abis sekolah kita ke mall ya.. "
" Kok ke mall .. ? "
" ya makan siang dulu. aku dah laper. tenang aj. nanti aku yang traktir kamu dech "
" bukan masalah traktirannya ya, soalnya aku ada keperluan dirumah. aku mau bantu ortuku dirumah.. "
" Cuma hari ini aja kok.., setelah kita lulus kan. tempat kuliah kita kan beda. pasti aku jarang ketemu sama kamu "
" .... tapi .. "
" please.. , mau ya.. ? "
" hmmm.... iya dech. aku telepon ibuku dulu ya.. "
" oke. makasih ya.. "
" iya.. sama-sama "


===========

Didalam Mall. kami makan fried chiken. dan setelah makan selesai.

" Iman.., sekarang kamu lagi dekat sama siapa ? "
" sama kamu.. "
" Bukan itu maksudku. kamu dah punya pacar belum, atau kamu lagi suka sama siapa gitu .. "
" ooo itu. mang kenapa sih..? "
" ya tanya aja. mang ga boleh ya ? "
" boleh-boleh aja sih.."
" ya kalau kamu ga mau jawab ya ga apa-apa sih.. "
" kok gitu sih.. "
" kamu nya aja, kalau ditanya mesti harus ada alasannya. mang kenapa, mang kenapa .. "
" iya iya maaf dech. aku jawab ya .. ? "
" terserah.."
" ehmmm... kebiasaan kamu tuh. dikit-dikit ngambek.."
" biarin.. "
" iya iyaa... aku jawab. aku belum punya pacar. dulu sih ada, perempuan yang aku suka. tapi aku ga berani ngomong. ga PD. kamu kan tau sendiri sifat aku kaya gimana.. malu-malu kucing. hehee..., tapi sekarang aku dah lupain dia kok.. "
" loh.. kenapa dilupain.. ? " 
" ya... pertama sih ada hal yang aku ga suka dari pribadi dia. ga sesuai aj dengan kriteria yang aku cari. dan yang kedua.. kayanya dia ga mungkin suka sama aku.. "
" mang kenapa ? "
" ya kamu tahu sendiri aku kaya gimana. aku pria kurang gaul. tampangku juga ga cakep2 amat. sedangkan dia. sudah cakep, cerdas, gaul lagi... mana mungkin kan .. ? "
" oo begitu. jadi penasaran. siapa sih ? "
" sudah lah. jangan dibahas lagi. aku juga dah lama ga berharap lagi sama dia.. ngomong-ngomong kamu ngajak aku kesini, mau ngomongin apaan sih..? " .
" ya ada hubungannya, yang tadi aku tanyakan sama kamu.."
" yang mana .. ? "
" sebenarnya.., aku malu ngomong sama kamu. tapi aku dah ga kuat lagi  menyembunyikannya "
" tumben.. kamu malu "
" yeee dasar. aku juga manusia kali.. "
" hehehee .. mang mau ngomong apa sih, pake malu segala .. "
" kamu tuh ya.., ga peka apa..? "
" maksudmu ..? "
" selama ini. dari dulu. mulai dari kelas empat SD. aku perhatian sama kamu. itu semua karena. aku tuh suka sama kamu.. "
" apa .. ? . aku ga salah denger nih..? '
" Ehmm... jangan pura-pura ga denger ya.. malu tau .. "
" yang benar kamu. selama ini, kamu suka sama aku ? "
" .... " dia hanya menatapku dengan wajah yang terlihat serius dan perlahan menganggukkan kepala.
" kamu tau ga ? . yang tadi aku ceritain sama kamu. perempuan yang aku suka itu. maksudku dia itu kamu tau.. "
" kamu ga bercanda kan .. ? "
" ...... " aku hanya menggelengkan kepala
" emang menurutmu apa sih..? yang membuat kamu ga suka sama aku. sampe kamu bener-bener ngelupain perasaan kamu itu. "
" jujur ya. sebenarnya sudah lama juga aku suka sama kamu.. tapi ya itu tadi ada hal yang membuat aku ga berani untuk ngomong suka sama kamu..  "
" ....mmmm... "
" aku perhatiin kamu sehari-hari. sepertinya kamu malas atau mungkin ga pernah ibadah sholat..."
" ooo karena itu ya ..? , emang mesti harus sholat ya.. untuk jadi kekasihmu " 
" aku ingin perempuan yang menjadi kekasihku nanti. dia tidak hanya mencintaiku saja. tapi mencintai Tuhan pula..., apa lagi yang aku tahu. kamu itu perempuan muslim.. "
" iya sih. emang aku males kalau mau sholat itu..., makannya aku selalu menghindar kalau kamu ngajak aku sholat.. "
" emang kenapa sih kamu malas sholat. aku lihat kamu rajin belajar. nilai agamamu juga ga terlalu jelek-jelek amat.. "
" mungkin karena ortuku ga pernah sholat. jadi kebawa dech .. "
" ehmmmmm...  "
" jadi sekarang kamu bener-bener sudah ngelupain perasaanmu itu. kalau kamu itu suka sama aku"
" jujur ya. sulit banget untuk ngelupain perasaan cinta itu. tapi karena Tuhan. aku akan selalu mencoba terus untuk bisa menghilangkan rasa cinta itu. "
" kalau aku sholat. kamu mau jadi pacarku .. ? "
" aku senang banget kamu mau sholat. tapi aku ingin kamu sholat itu. bukan karena aku. aku ingin kamu sholat karena berniat hanya ibadah. hanya untuk mendekatkan diri pada Tuhan.."
" jadi kamu mau menerima aku kalau aku seperti itu.. "
" mengapa tidak. kamu sudah cakep, cerdas. rajin ibadah lagi. siapa sih yang ga suka sama kamu. kalau kamu seperti itu.. "
" ehmm bisa juga ya kamu ngegombal.."
" bukan ngegombal ya. itu kenyataan.."
" ...... " dia tersenyum-senyum tersipu malu.
" bagaimana kalau kita ga pacaran .. ? "
" loh .. kenapa.. ? "
" karena di islam itu ga ada namanya pacaran. aku takut melakukan sesuatu yang tidak disukai Tuhan " . 
" ya kita seperti biasa saja...berteman tapi hati kita berniat.. bahwa hubungan kita ini kedepannya untuk serius, menikah... ,bagaimana ? "
" ehmmm ... kok gitu... ? "
" emang nanti kamu pacaran sama aku niatnya untuk apa .. ? "
" ehmmm..... "  dia ga bisa jawab..
" kalau kamu mau jadi pacarku. aku berharap kamu mengerti apa yang aku maksud itu.. "
" boleh ya... aku pikir-pikir dulu . besok aku jawab dech.. "
" iya ga apa-apa. jangan terburu-buru. itu ga baik kok "

 

========

Ke-esokan-nya. Emang jodoh. dia mau dan mengerti apa yang aku maksud. kami berteman kembali tapi tujuan dan niat kami sudah berbeda. kami berteman yang sudah mempunyai niat untuk menikah-menjadi sepasang suami istri yang sholeh dan sholehah. Amin.

dia menginginkan aku untuk membimbing dia. atau mengajari apa saja hal yang dicintai Tuhan. Subhanallah. aku terharu mendengarnya. dia percaya pada cintaku. dan sudah mulai percaya pada Tuhanku. Semoga Tuhan selalu membimbing kami, untuk hidup di jalan yang baik dan benar. Amin.  

===========

Cinta Dengan Syarat. Bukan Berarti tidak cinta sepenuhnya. dan bukan pula, itu adalah sesuatu hal yang tidak baik.

Tergantung apa isi syarat tersebut. Syarat Atas nama Tuhan atau sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Sudah pasti itu adalah sesuatu hal yang baik. dengan begitu, cinta pun akan semakin lebih baik. karena Tuhan akan selalu membantu umatnya, yang telah melakukan sesuatu hal yang baik.

===========

Karena tempat kuliah kami berbeda. kami sudah jarang untuk bertemu. namun kami lebih sering berkomunikasi di telepon. baik itu melalui sms/bbm, atau telepon langsung.

Sebelum waktu adzan magrib tiba. aku menelepon Nurma.

" Assalamualaikum .. "
" Wa'alaikumsalam .. "
" apa kabar calon istriku .. ? "
" alhamdulillah baik calon suamiku .. " 

"  lagi ngapain nih ... ? "
" lagi baca buku aja nih.. calon suamiku lagi ngapain..? "
" lagi telepon calon bidadari.. "
" ehmmm kamu tuh ya bisa aja... "
" bentar lagi adzan magrib. jangan lupa ya sholat dan jangan lupa juga do'ain aku "
" iya calon suamiku yang baik, perhatian. namamu akan selalu ada didalam do'aku "
" makasih .. jadi tambah cinta aj nih.. "
" kamu juga jangan lupa do'ain aku ya .. "
" sudah pasti donk. namamu juga akan selalu ada didalam doa'ku "
" makasih ya sayang .. "
" sama-sama sayang. udah dulu ya. dah adzan nih. wassalamualaikum .. "
" Wa'alaikumsalam .. "

========

Hari ini aku akan bertemu dengan Nurma. disebuah Mall yang dulu pernah kami pergi bersama. yang membuat kami saling tahu perasaan kami masing-masing. 

ketika aku sedang menunggu ditempat persis yang pernah kami makan bersama. ada suara perempuan menyapaku.

" Assalamualaikum .. "  saat aku menengok ke arah suara itu. melihat wajah dan penampilannya. dalam hatiku sempat bertanya-' sepertinya aku tidak mengenal dia '. namun ketika dia tersenyum padaku. aku mulai ingat. aku tersenyum dan dengan suara sedikit gugup. menjawab salam dia.
" Wa'alaikumsalam .. " .
dia datang tidak hanya sendiri. dia datang bersama adik perempuannya yang masih sekolah dasar.
sebelumnya aku sudah tahu adik perempuannya. sekarang dia sudah berbeda. dia sudah terlihat tinggi dan tumbuh besar. tidak hanya itu saja. dia sekarang bersama Calon istriku sudah berpenampilan berhijab. senang sekali melihat mereka. Nurma dengan hijabnya terlihat lebih dewasa. dan terlihat lebih cantik dari biasanya. rasanya ingin cepat-cepat melamar dia .hehee

" Apa kabar Nur.. "
" Alhamdulillah baik. kamu sendiri gimana kabarnya ? "
" Alhamdulillah baik juga ... "
" ........."
" ......... "



=========

Kebiasaan dia sudah berubah. dari cara bicara dan sikapnya sudah terlihat. aku semakin salut dengannya. terkadang dia mengingatkanku untuk sholat malam . dan pula mengajakku untuk puasa sunnah.  buka puasa bersama dengan dia dan bersama adik perempuannya. karena pengaruh dia pula. adiknya berkeinginan untuk berhijab. sungguh luar biasa perubahannya. dia cepat sekali untuk beradaptasi dengan perubahannya.  tidak salah, guru disekolah menilai dia sebagai murid berprestasi. Dia sangat cerdas  dan rajin belajar.

Setelah lulus dari kuliah. Alhamdulillah aku mendapatkan pekerjaan menjadi guru dipesantren. pesantren yang belum terkenal. masih kalangan menengah. Upah nya tidak seberapa besar. tapi aku tetap menerimanya dan mensyukurinya. dari sini aku akan mencari nafkah. dan aku percaya ini awal jalan dari Tuhan untuk mencari Rezeki yang halal. selalu berpikir positif pada Tuhan.

" Nur.. Insyaallah setahun lagi aku akan melamarmu.. "
" kenapa mesti nunggu satu tahun .. ? "
" ya aku kan belum punya apa-apa nur.. aku baru mendapatkan pekerjaan.. "
" ini kan hanya melamar. kamu sama orangtuamu datang saja kerumahku dan katakan sama bapakku kalau kamu mau meminang aku... simple kan .. ? "
" bagaimana dengan orangtuamu ..? "
" tenang aja. orangtuaku sekarang sudah tidak seperti dulu lagi.. nanti aku akan bilang ke ortuku jika kamu mau melamarku .. "


Sungguh tidak menyangka sebelumnya. aku pikir akan sulit untuk membimbing dan merubah dia. ternyata Tuhan tahu apa yang aku inginkan didalam hatiku ini. Insyaallah aku tidak salah pilih.
Sekarang dia sudah bisa membimbingku, mengingatkanku. hingga aku merasa malu. harusnya aku lebih mengerti tentang ini.
Saling membimbing dan saling mengingatkan. Cinta yang semakin kuat, itu yang kami rasakan. 

==========

Tidak menunggu satu tahun. satu minggu kemudian aku melamar dia.  " kalau diizinkan. perkenankan, anak saya ingin menikahi putri bapak .. "  Orangtuaku yang mengutarakan keinginanku untuk menikahi Nurma.  Alhamdulillah Orangtua Nurma menerimaku setelah Nurma meng-iyakan untuk menerima lamaranku.

Dan singkat cerita. Lima bulan kemudian kami menikah dengan kesederhanaan apa adanya. apa yang sudah kami miliki saja. tidak menunggu kemewahan.

Setelah menikah. aku lihat jiwa sosial isteriku lebih meningkat. dia senang mengumpulkan anak-anak disekitarnya untuk belajar agama dan lain-lain, secara gratis.

Alhamdulillah aku memiliki istri yang berjiwa sosial tinggi. dan selalu mendo'akanku. hingga tidak terlalu sulit untuk mencari Rezeki. Selama hidup bersamanya. aku merasakan kemudahan untuk mendapatkan Rezeki. dan ketenangan didalam hidupku. meskipun aku belum pernah merasakan rasanya disyurga. tapi sekarang, aku sepertinya sudah merasakannya.

Istriku. dengan cinta syarat yang aku berikan. aku semakin kagum padamu dan Aku sangat mencintaimu.




===========


Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)






 





 
  



  



 




 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar