Selasa, 18 November 2014

" Hidayah & Jodoh "

    Pulang dari tempat kerja. aku melihat seorang pria dewasa duduk dipinggir jalan. dengan kondisi pakaian yang berantakan. dan ada sedikit luka memar didahinya. terlihat wajah kebingungan. entah apa yang dia cari. dia melihat ke kanan, ke kiri dan kebelakang. Sepertinya dia sedang membutuhkan pertolongan.

    Aku yang merasa kasian padanya. dan penasaran apa yang sedang terjadi padanya. aku dekati dia. dan mencoba bersikap ramah padanya.
" Assalamualaikum. maaf mas, mas sedang cari apa.. ?  "
" mba ini siapa ya ... ? "
" dari tadi saya perhatikan, mas terlihat orang yang sedang kebingungan.., saya hanya ingin tahu apa yang terjadi pada mas.. " .
" saya tidak tahu mba.., apa yang telah terjadi pada saya.. "
" kalau boleh tahu. Mas ini darimana dan mau kemana .. ? "
dengan pertanyaanku itu. dia semakin terlihat bingung. dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
" ada KTP mas .. ? "

" .........................."
Dia tidak tahu namanya sendiri. alamat rumahnya pun, dia tidak tahu. dompet yang dia miliki sudah hilang. mungkin pemuda ini mendapatkan kecelakaan. barang yang dia miliki dicuri orang. dan sekarang dia sedang hilang ingatan. mungkin pengaruh kecelakaan yang terjadi padanya.

 
=========

    Bila pemuda itu aku bawa ke polisi. aku takut aku akan menjadi tersangka. dan aku harus banyak menjawab yang mungkin banyak pertanyaan dari polisi. karena itu. aku bawa saja pemuda itu ke rumah orangtuaku. aku tidak tega melihat dia sendirian seperti orang kebingungan. 

    Setelah aku menjelaskan tentang pemuda itu kepada orangtuaku. Alhamdulillah orangtuaku setuju untuk sementara pemuda itu tinggal bersama keluargaku.

    Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. kedua adikku semuanya laki-laki. ayah dan ibuku adalah seorang guru dipesantren. dan aku pun seorang guru SMP di pesantren pula.
 
=========

    Beberapa minggu pemuda itu tinggal bersama kami. dengan sikap orangtuaku dan kedua adikku yang ramah. pemuda itu sudah mulai merasa nyaman tinggal bersama kami.

    Tiga bulan kemudian. dia sudah seperti saudara sendiri. dia suka membantu pekerjaan rumah, membantu mengantar barang dagangan ibuku. dan yang sebelumnya dia tidak bisa sholat, tidak bisa membaca alquran. sekarang dia sudah terlihat sangat rajin sholat. dan pula sering mengikuti pengajian bersama adik-adikku.

    Hampir setahun. aku sudah mulai ada rasa suka padanya. entah apa yang aku suka padanya. wajahnya kah. atau sikap baik-nya kah. aku tidak tahu. mungkin pula karena terlalu sering bertemu dengannya. bicara maupun bercanda dengannya. bisa jadi iya. dan aku pun melihat dia, dari cara sikapnya, perhatiannya padaku. sepertinya dia pun punya rasa yang sama. kalau kami saling menyukai. mungkin saling mencintai.

    Dan benar apa yang aku rasakan selama ini. dia mengatakan cinta padaku. meskipun aku mencintainya juga. namun aku tidak langsung menjawabnya untuk menerima cintanya. karena aku belum tahu tentang dia semuanya. darimana asalnya. bagaimana keluarganya atau yang lain.

    Dengan penjelasanku itu. Alhamdulillah dia sangat mengerti. karena itu pula. dia mencoba untuk mencari keluarganya. dia berusaha pergi kemana-mana untuk mencari keluarganya. mencoba untuk mengingat-ngingat masa lalunya. hingga dia sakit kepala. dia melakukan semua itu. karena dia sangat mencintaiku dan ingin menikahiku.

=========

    Ooo.. iya. karena dia lupa dengan namanya sendiri. kami memberi dia nama "Yusuf". hari ini seperti biasa Mas Yusuf membantu ibuku. untuk mengirim barang dagangannya. didalam perjalanan ketika dia sedang berada didalam angkot. Mas Yusuf mendapatkan kecelakaan. angkot yang dia tumpangi menabrak angkot yang lain. hingga yusuf dibawa kerumah sakit.

    Aku yang telah diberi tahu oleh tetanggaku. bersama orangtuaku. waktu itu juga kami pergi kerumah sakit. setibanya disana. terlihat dia sudah sadar dari pingsannya. dan aku melihat perban didahinya.

" gimana mas yusuf. sudah baikan... ? " 
" maaf ya. kalian ini siapa .. ? " .
pertanyaan itu membuat kami semua kebingungan.
" aku mba Siti mas ... ? "  karena aku sudah dekat dengannya. jadi bukan kata "saya" lagi. tapi "Aku"
" maaf mba. saya tidak kenal mba.. " .

lalu ayahku bergumam .
" nak, mungkin dia sudah sadar dari ingatannya.. " .

karena aku masih penasaran padanya. aku bertanya kembali padanya.
" Mas. aku ini yang mengajarkan kamu sholat, baca Alquran.. ". lalu dia terlihat terkejut dan bingung.
" Maaf ya mba. saya tuh dari kecil ga pernah sholat, ga pernah baca Alquran. karena saya ini non-muslim mba.. " .

mendengar jawaban darinya. aku lebih terkejut. ternyata dia adalah seorang non-muslim.


    Beberapa menit kemudian. masuklah seorang bapak dan ibu. dan mereka adalah orangtua pemuda itu. mungkin Yusuf sudah mengingat dan bisa menelepon keluarganya. hingga mereka atau orangtua nya bisa datang kerumah sakit.

    Aku dan orangtuaku menjelaskan pada orangtuanya. bahwa selama ini, ketika yusuf hilang ingatannya. dia tinggal bersama kami.  dan setelah orangtuanya bisa mengerti apa yang kami jelaskan tentang Yusuf. kami pergi dari kehidupannya.

=========


    Aku yang telah mencintainya dan berharap dia menikahiku. dan pula dia sudah janji padaku. bila dia telah menemukan orangtuanya. dia akan menikahiku. ternyata ceritanya lain. tidak mungkin aku menikah dengannya. karena dalam agamaku. tidak baik menikah dengan pria non-muslim. bahkan hukumnya haram.


    Meskipun sulit untuk melupakan dia. tapi dengan ibadahku dan ingat pada Tuhanku. Yaitu Allah SWT. Aku bisa sedikit melupakannya. dan sudah tidak berharap lagi-dia akan menikahiku. 

    Satu tahun. Dua tahun. Tiga tahun. tidak ada kabar darinya. hingga aku memutuskan untuk menikah dengan temanku. dia adalah seorang guru. guru dipesantren. tempat aku mengajar.

==========
    Dua bulan kemudian. tidak aku sangka. pria yang pernah aku cintai dan pria yang pernah aku lupakan. dia datang kerumahku. dan menemuiku.

" Apa kabar mba .. ? "
" Alhamdulillah baik.., mas gimana kabarnya.. ".
" Alhamdulillah baik juga..". dalam hati bertanya-tanya dengan jawabannya. seorang non-muslim mengucapkan Alhamdulillah ?.
" Mas ada apa ya kesini... ?, bukannya mas sudah lupa sama aku..? " . 
" iya makannya itu, mas kesini karena mas sudah bisa mengingatnya. mas kesini mau tepati janji mas. aku ingin melamarmu..dan menikah dengan kamu ".
" bukannya mas itu non-muslim..".
" sudah setahun mas mempelajari ilmu agama islam. dan mas juga sekarang sudah menjadi umat  islam.  " 
" apa mas ... ? "
" iya sekarang mas sudah beragama islam. dan sekarang mas ingin menepati janji mas. mas ingin  menikahi kamu. " .
" maaf ya mas. satu tahun lebih. aku sudah nunggu kabar dari mas. tapi mas ga ada kabar sama sekali. dan sekarang aku sudah menikah " .
" apa ..benar kamu  sudah menikah.. "
" iya mas.  dua bulan yang lalu aku menikah dengan temanku. sejak kamu ga ada. dia yang selalu perhatian sama aku.  mungkin kita ga jodoh mas. " .
"........" .

  
============= 

    Satu tahun kemudian. dia mengundangku. dia akan menikah dengan seorang perempuan muslimah berhijab.

Hidayah bisa datang pada siapapun dan kapanpun. Begitu pula Jodoh.





Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)





















 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar