Kamis, 20 Oktober 2016

Aku Pilih Setia

Terkadang, Setia harus mengorbankan perasaan. kesetiaan tidak selalu akan mendapatkan kebaikan. Rasa sedih, pedih dan rasa sakit dihati. Itu pun pernah dirasakan oleh seseorang yang pernah memiliki rasa Setia.

Aku setia padanya. Namun belum tentu aku sangat mencintai-nya. Dan pula bukan berarti aku tidak mencintai-nya. Namun Setiaku adalah pilihanku. Entah ini cinta ataukah ini bukan cinta. namun aku tetap menjalaninya.


----------------


Jam 04.45 (pagi). aku mendapatkan pesan via BBM.


" Assalamualaikum makhluk cantik

  bangun2...

  sholat2 ....  "


Aku tersenyum melihat pesan itu, dan aku langsung membalasnya.


" wa'alaikumsalam makhluk jelek

  kamu telat

  aku sudah sholat tau.. "


Dia Fandi. teman di kantor tempat kerjaku. meskipun dia tahu, kalau aku ini sudah punya pacar. dia tetap perhatian padaku. dan aku merasakan sedikit senang diperhatikan olehnya.

Aku belum tahu pasti, mengapa dia begitu perhatian padaku. Apakah dia suka padaku ataukah memang sifat dia seperti itu.


---------------------


Ketika aku sedang sarapan. "Setia Irawan" Adalah pacarku. Sudah satu setengah tahun aku menjalani hubungan dengannya. Dia meneleponku.


" hai yang.. gue dah ada didepen rumah loe nih.. "

" iya iya.. bentar lagi .. "


Pacarku ini. sering mengantarku ke tempat kerjaku atau sering mengantarku pulang. dan ketika dia sedang mengendarai motor. ehmm.. bagiku laju motor yang sedang dikendarai olehnya terlalu cepat. aku pernah menegurnya, tapi dia tetap pada pendiriannya.


--------------------


Dikantor-tempat kerjaku. Aku bertemu Fandi. Seperti biasa, bila dia bertemu denganku, dia tersenyum dengan wajah yang sangat ceria sekali.

Sangat beda sekali dengan pacarku. bila bertemu denganku. wajahnya terlihat biasa saja. mungkin juga karena kami sudah pacaran setahun, apa mungkin dia sudah merasa bosan atau apalah.. tapi aku sebagai perempuan. aku ingin dimanja, aku ingin diistimewakan oleh seseroang yang aku suka atau orang yang aku cintai. bukan hanya sementara, tapi selamanya.


------------------------


Aku kenal Fandi, sejak aku berkerja di tempat perusahaan sekarang ini. ya kurang lebih satu tahun. namun Fandi berkerja disini sudah kurang lebih 3 tahun. 

Fandi ini memang orangnya asyik diajak bicara. aku lihat sikapnya pada teman-teman kerja yang lain pun, dia sangat ramah. dan suka membantu temannya yang sedang membutuhkannya. dan dia jarang mengeluh tentang pekerjaannya. o.. iya dia berkerja sebagai teknisi komputer. bila komputerku sedang rusak, dia yang memperbaikinya. disaat itu lah aku sering ngobrol dengannya. hingga kami saling mengenal.


-------------------------


Waktu pulang kerja tiba. seperti biasa aku menunggu ditempat -pacarku menjemputku.

Sebelum pacarku tiba. Fandi dengan motor matic-nya. datang mendekatiku.

" hello makhluk cantik.. mau pulang bareng ngga ? "

" makasih Fan, bentar lagi cowokku datang kok "

" aku duluan ya . ? "

" iya Fan, hati-hati "

" thanks "


--------------------------


Fandi Sebenarnya sudah tahu, kalau aku ini sedang menunggu pacarku. dan aku bilang padanya kalau - pacarku sebentar lagi datang . namun kenyataannya, aku menunggu Mas Setia sampai setengah jam lebih. ya begitulah pacarku yang sekarang. lebih sering tidak sesuai dengan apa yang dia katakan.


---------------------------


Memang manusia itu ada kekurangan dan ada pula kelebihannya.

Ya meskipun dimataku. pacarku ini lebih sering mengecewakanku. namun dia pun masih ada kebaikan-kebaikan yang sudah dia berikan padaku. terutama diawal aku kenal dia dan beberapa bulan kami pacaran. dia sangat baik, perhatian, dan aku suka cara dia bercanda denganku. namun kebahagian itu hanya beberapa bulan saja yang aku rasakan. (sekitar empat bulan saja).


----------------------------


Apa memang harus. pribadi orang itu berubah. tapi mengapa harus seperti ini, perubahan yang terjadi padanya. jujur. aku lebih suka dia yang dulu. meskipun begitu. rasa cinta dihatiku masih ada untuknya. dan aku ingin sekali dia berubah seperti dulu lagi.

Bukannya aku tidak cinta dia apa adanya. tapi apa salahnya bila dia berubah menjadi lebih baik. dan aku menjadi lebih cinta padanya.


----------------------------


Sudah lama aku ingin membicarakan tentang perubahan dia. mengapa dia bisa berubah, yang sudah membuatku sering kecewa padanya. namun aku masih belum berani untuk membicarakan padanya. karena ada rasa takut, dia akan marah padaku. dan aku masih takut akan kehilangan dia, hanya karena pertanyaan itu.


-----------------------------


Semakin lama aku tahan. semakin lama aku bersabar. akhirnya sudah kurang lebih tiga tahun kami pacaran. aku memberanikan diri untuk bertanya padanya.


" Mas. mengapa sih mas ga seperti dulu lagi ? '

" maksud kamu ? "

" Aku suka mas seperti dulu lagi. Mas yang aku kenal, seperti diwaktu kita pertama kenalan dan beberapa bulan kita pacaran.

" Emang mas ga seperti dulu lagi ..? "

" menurut mas gimana ? '

" jadi selama ini kamu ngambek karena itu "

" ....... " aku hanya diam dengan wajah sedikit kecewa.

" ya kita kan sudah dewasa Ren (Reny-namaku). umur (28th)  kita kan dah bukan ABG lagi. kayanya dah ga pantas kaya dulu lagi .. "

" tapi kan mas..  "

" kamu ga percaya sama Mas, kalau mas ini benar-benar cinta sama kamu .."

" ya gimana mau percaya, kalau mas berubah seperti itu .. "

" oke kalau kamu masih ga percaya sama mas. sekarang mas janji ya sama kamu. Dua bulan lagi mas akan melamar kamu. dan mas ingin menikah sama kamu tahun ini.. "

" apa mas .. mas bercanda ya?. aku ini lagi serius mas"

" Mas ga bercanda kok. serius .., wajah mas terlihat lagi bercanda apa .. ? "

" Janji ya mas.. ? "

" iya sayang .. "

" ......... " aku tersenyum senang.


-------------------------------------


Apa yang selama ini aku tunggu-tunggu. akhirnya dia ucapkan padaku. aku senang sekali dia berjanji ingin melamarku dan menikahiku di tahun ini-2015. dan aku melupakan pertanyaan yang aku tanyakan padanya.

Dia ingin menikahiku. aku sudah merasa percaya padanya. kalau pacarku ini sangat bertanggung jawab. dan sudah tidak main-main lagi.

Memang dari awal pacaran dengannya. aku merasakan kalau aku ingin dia menjadi suamiku. ini akan menjadi dream come true. mimpi yang menjadi kenyataan.


--------------------------------------


Waktu itu. komputer kerjaku rusak. dan Aku bertemu dengan Fandi yang akan mengecek atau memperbaiki komputerku.

Disanalah seperti biasa kami mengobrol tentang pekerjaan dan lainnya diluar kerjaan- saling curhat.


Namun hari ini. Aku bertanya padanya sedikit serius tentang dia. karena dari dulu aku penasaran padanya. mengapa dia masih single. padahal umurnya lebih tua, dua tahun dariku. dan sejak aku berkerja disini, yang aku tahu, dia tidak menceritakan tentang perempuan yang sedang dekat dengannya atau pacarnya.


Aku hanya tahu dari teman-temannya saja, kalau dia itu masih single. dan sudah lama menjomblo bertahun-tahun.

dan itu terlihat aneh dimataku. karena dia tampan. punya pekerjaan bagus. baik hati. rajin ibadah. jadi mana mungkin sulit untuk menemukan cinta yang dia inginkan ? . 


" Fan, boleh tanya ngga ? "

" ya ilah Ren, ngomong aja kali.. kaya baru kenal aja.. "

" kenapa sih kamu masih sendiri terus ? "

dan dia jawab dengan entengnya.. sambil melihat-lihat layar monitor komputerku.

" lah.. kata siapa aku sendiri.. ini lagi berdua sama kamu.. "

" yee .. serius nih .. "

" ooo.. kamu lagi serius.. penting ya ? "

dengan suara nada bercandaku " pentingggggg bangettt tauuuuu.. "

dia melihat kearahku- " jelek tau .. " 

" ya biarin .. udah cepetan jawab .. "

" mau tahu kamu ?, atau mau tahu banget .. "

" ehmm... "  dia masih bercanda saja.


karena mungkin dia tidak mendengar suaraku lagi. dan aku hanya diam saja. seperti kaya orang lagi ngambek. lalu tiba-tiba dia memberhentikan pekerjaannya. dan duduk mendekatiku . dan dia sekarang ada didepanku. terlihat wajah dia yang serius menatapku. aku pun terkejut padanya- kenapa dia seperti itu ? .

" Ren. kamu benar-benar pengen tahu, kalau aku ini bertahun-tahun ngejomblo... "

" ..... " aku hanya diam dan tidak tahu harus berbuat apa. tidak lama kemudian dia memegang kedua tanganku dengan lembut. dan aku lagi-lagi terdiam. kaku. entah apa yang aku rasakan. aku tidak memberontak atau menghindar darinya. aku masih bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.

" sejak kamu berkerja dikantor ini Ren, aku sudah suka sama kamu " . aku semakin terkejut mendengarnya.

" apa Fan .. " aku masih tidak percaya apa yang dikatakan Fandi barusan.

" iya aku suka sama kamu "

" bercanda loh.. " aku melepaskan tangannya. dan sedikit menjauh darinya. namun dia tetap mendekatiku dan memegang kedua tanganku kembali.

" Serius Ren, aku suka sama kamu dan aku ingin sekali punya istri seperti kamu.. "

" kamu kan tahu, aku sudah punya cowok.. "

" iya aku tahu kamu sudah punya cowok. tapi apa salahnya kalau aku ini punya rasa suka cinta sama kamu.. ? "

" jadi selama ini, kamu bertahun-tahun nungguin aku .. "

" Iya Ren. memang salah sih aku mengharapkan kamu putus dengan cowokmu itu. tapi ini perasaan cinta aku sama kamu Ren .."

" kenapa kamu suka sama aku ? '

" aku merasa nyaman didekat kamu.."

" cuma itu doank .. "

" ya semuanya tentang kamu .. aku suka "

" tapi aku sudah punya cowok Fan.. "

" ga masalah.. yang penting kamu suka ngga sama aku .."

" jujur ya Fan, aku suka sama kamu. kamu baik, perhatian banget sama aku. tapi maaf, aku ga bisa nerima kamu. "

" kalau kamu suka, kenapa ga bisa .. ? "

" cowokku dah janji sama aku, tahun ini dia akan menikahiku .. "

" karena itu .. tapi kamu sudah ga cinta lagi kan sama dia ? "

" ya meskipun dia sering ngecewain aku Fan. aku masih suka sama dia, dan ketika dia ingin menikahiku tahun ini, aku senang banget. karena itu yang aku tunggu-tungu dari dulu.. sorry ya Fan ? "

dengan wajah dia yang terlihat kecewa..

" ya mau gimana lagi, kalau itu memang mau kamu dan kamu sudah merasakan bahagia..."

" maaf banget ya Fan ...? "


---------------------------------


Aku pernah menceritakan tentang sikap pacarku pada Fandi. makannnya itu, Fandi sepertinya tahu, kalau rasa cintaku ini pada pacarku sudah mulai berkurang dan mungkin dia pun tahu, kalau aku ini sedang menyimpan Rasa suka padanya.


Memang aku akui. aku merasa nyaman didekatnya. dan aku pun punya rasa suka padanya. bahkan ketika aku sering dikecewakan oleh pacarku. aku merasa, aku mulai dekat dengan Fandi. dan sepertinya dihatiku ada cinta untuknya. tapi aku terus mencoba membuang perasaan itu. karena dia tahu kalau aku ini sudah punya pacar. jadi menurutku mana mungkin Fandi itu mencintaiku, namun kenyataannya aku salah besar.


-----------------------------------


Bila Aku masih sendiri. dan aku harus memilih. Pilih Setia (pacarku) ataukah Fandi (teman kerjaku).

Jujur. aku akan memilih Fandi. Aku merasakan ketulusan cintanya. meskipun dia sudah tahu kalau aku ini sudah punya pacar. dia tetap memperhatikanku dan menungguku bertahun-tahun. aku merasa dia lebih mengerti tentang perempuan.  dan dia pun bilang- menginginkanku untuk menjadi istrinya.

Namun sekarang keadaannya berbeda. aku tidak bisa, aku tidak berani untuk memutuskan hubungan dengan pacarku. karena aku masih tidak punya alasan untuk berpisah dengannya.

Bila alasannya hanya karena lebih mencintai orang lain. aku merasakan itu sangat egois buatku.

Dan Mas Setia, atau pacarku, dia belum mengerti tentang perasaan perempuan. perempuan yang ingin selalu dimengerti, ingin selalu diperhatikan lebih, ingin selalu dimanja. dan tidak ada batas untuk memperlakukannya seperti itu.

Ya hanya karena pacarku masih bersikap baik. dan aku pun belum pernah melihat atau mendengar dia main-main dengan perempuan lain. aku rasa, itu sudah lumayan cukup untuk menjadi suamiku.


----------------------------------------


Aku menikah dengan Mas Setia. Aku mengikuti dan menjalani apa yang dia inginkan. aku berhenti berkerja. dan hanya menjadi istri/ibu rumah tangga yang baik untuknya.

Sampai sekarang 2016. Aku merasa dia hanya menganggapku seperti orang biasa saja. tidak seperti kalau aku ini adalah orang yang special. padahal aku ingin sekali diistimewakan oleh-nya.

Meskipun aku kurang begitu suka dengan sikapnya itu. Ya mau tidak mau aku harus tetap menjalani hubungan sebagai suami istri. dan mencoba untuk melupakan hal-hal yang romantis atau lebih perhatian atau hal-hal yang aku inginkan darinya. 


------------------------------------------


Untuk Fandi.


Maafkan aku.

Aku tidak bisa menerimamu. 

meskipun aku masih punya rasa cinta untukmu.

Aku tetap memilih untuk Setia. 



------------------------------------------


Penulis

I'Pen (idrus cerpen)