Rabu, 24 Juni 2015

" Ramadhan, Maafkan Aku "

Ramadhan. atau Rama-nama panggilan-nya. Dia adalah calon suamiku. Mengapa aku sangat yakin bahwa dia adalah calon suamiku ? .

Pertama aku mengenalnya di dunia maya- atau di media sosial - Facebook. Berawal dia mengirim pesan di dinding-facebook-ku. " makasih ya dah confirm " . aku pun membalasnya- " ya sama-sama mas.. " .

------------------

Namaku Fatimah. Aku perempuan muslimah yang berhijab. yang selalu berusaha mencoba untuk menjadi muslimah yang baik dimata Allah. dan Alhamdulillah. Orangtuaku selalu mengingatkanku pada Sang Maha Kuasa.

Aku tidak tahu, apakah benar atau tidak. bagiku;. mungkin karena berhijab dan bersikap sebagai muslimah baik. sedikit sekali pria yang mencoba mendekatiku dan yang ingin menjadi kekasihku.  sungguh sangat berbeda sekali dengan temanku. yang tidak berhijab, berbusana sexy dan bersikap yang diluar seorang muslimah menurut Al-quran.
   
Temanku pasti banyak pilihan-nya untuk memilih pria yang ingin dijadikan suaminya. dan aku sebaliknya.

Apakah mungkin juga. karena aku hanya memilih pria yang serius untuk menikah. bukan untuk pacaran. jadi banyak pria yang menjauhiku. ? 

--------------------

Dari umurku dua puluh tiga sampai umurku dua puluh sembilan. sebagian pria yang mencoba mendekatiku dan mengatakan cinta padaku. bila aku tanya pada mereka, " Apakah kamu akan menikahiku ? " .
Banyak macam jawaban yang aku tidak inginkan. semuanya tidak ada kepastian. dan tidak meyakinkan buatku.

Ada yang ber-alasan karena dia masih muda. dan belum siap untuk menikah. ada pula yang mengatakan- pekerjaanku belum mapan dan banyak lagi alasan-alasan yang membuatku ragu. menurutku sangat aneh sekali. mengatakan cinta tapi mereka tidak siap untuk menikah. seharusnya bila mengatakan cinta pada seseorang. mereka harusnya sudah siap untuk menikah.
Aku tidak tahu betul. Apakah alasan mereka itu benar atau tidak. mungkin ada yang benar dan ada pula yang berbohong.

Dan benar terjadi apa yang aku duga. ketika aku mengatakan pada mereka. bahwa aku tidak suka dengan pacaran. tapi aku hanya ingin menikah. mereka langsung terdiam dan menyerah begitu saja.

Bila benar-benar mencintaiku. seharusnya memperjuangkan cintanya.

--------------------

Diumurku ke tiga puluh lebih. Aku mengenal Ramadhan. Dia se-umuran denganku. Melihat dari Profile, Photo dan setatus-setatus yang pernah dia post-kan pada facebook-nya. aku merasakan dia sosok pria baik-baik. karena itu pula,  disaat dia coment atau kirim pesan padaku. aku selalu merespon-nya, dan karena aku sudah mulai terasa nyaman berbicara dengan-nya. akhirnya kami saling curhat tentang kehidupan kami masing-masing.
Ketika kami sudah sedikit saling mengenal dan saling percaya. kami bertukar pin BBM dan Nomor telepon.
Setelah itu. hari demi hari. mingu demi minggu. dia semakin bersikap lebih baik dan semakin lebih perhatian
padaku.

pagi sebelum sholat shubuh. dia kirim pesan via BBM.

" Assalamualaikum cantik. Apa kbr ? "  . sepertinya dia tidak pernah bosan. setiap pagi dia selalu kirim pesan menanyai kabarku. dan selalu membuatku tersenyum. Sebenarnya aku tidak cantik-cantik amat. biasa saja. tapi saat dia mengatakan aku cantik. entah kenapa aku merasakan senang melihat pesan yang dia tulis. padahal tidak semuanya pria yang mengatakan aku cantik itu. membuat hatiku senang. aku mulai Ke GR-an . aku pikir " Apakah dia sedang mencintaiku ? . dan apakah aku pun sedang mencintai-nya ? " .


-------------

Diwaktu aku sholat Tahajud. tiba-tiba aku teringat dengan perhatian-perhatian yang sudah diberikan oleh Ramadhan. setelah sholat. aku tidak lupa ber-Do'a. " Ya Allah, bila Ramadhan adalah jodohku. segerakanlah... Aku ingin menikah dengan-nya. dan bila dia bukan jodohku. segerakanlah... berilah aku tanda-tanda itu padaku.. " Aamiin ya rabbal Alaamiin.

Sebelum shubuh berkumandang. Entah ini hanya kebetulan saja, ataukah ini memang benar-benar dari Do'a-ku.
Yang biasanya dia kirim pesan via BBM. namun pagi ini. dia telepon padaku.

" Assalamualaikum bidadari ... "
" Waalaikumsalam pria sholeh .. "
" Aamiin .. "
" tumben nih telepon..  hehee "
" kangen sama suaramu .. "
" baru semalam dah telepon.. masa dah kangen lagi sih.. ehmm boong tuh.."
" emangnya rasa kangen itu ada waktunya ya .. ? "
" ya aneh aja ... baru kali ini ada pria yang kaya kamu itu.. "
" ehmm.. berarti aku pria yang langka donk dimatamu.. hehe "
" langka.. ? , emangnya binatang apa heheee ... kamu tuh ada-ada aja .. "

" ngomong-ngomong kamu lagi ngapain nih .. ?  "
" lagi dengerin teman yang lagi kangen sama aku .. "
" siapa tuhhh temanmu .. "
" ga tahu. ga jelas orang-nya.. "
" hantu kali.. ga jelas .. " . 
" heheheeee ... " 


" Mah.... " mah. bukan berarti mamah ya. Mah ini diambil dari kata namaku-Fatimah.

" Apa Ramm... "
" Aku mau ngomong sesuatu yang serius sama kamu "
" lah.., emangnya tadi kamu ga serius apa . berarti tadi, kamu kangen sama aku, ga serius ya .. ? "
" bukan itu cantik.., ini yang lebih serius lagi .. "
" emangnya kamu mau ngomong apa sih. jadi tegang begini "
" gini mah. aku sudah lama mengenal kamu. aku merasa. kamu beda dari perempuan yang pernah aku kenal.
" masa sih .. "
" iya mah. sepertinya aku sudah mulai sayang. bahkan cinta sama kamu.. "
" kok bisa Ram.. kamu kan lom ketemu aku.. ? "
" aku juga ga tau kenapa. ini perasaanku. aku merasa nyaman bila ngobrol sama kamu .. "
" jangan terburu-buru dulu Ram. takutnya nanti, kalau ketemu aku. kamu nyesel dech. aku itu tidak cantik yang kamu bayangkan. yang diphoto itu berbeda sekali dengan aslinya loh.. "
" kalau itu aku tidak memperdulikannya mah.. bagiku. yang penting Akhlaqnya dan agamanya.. " 
" Ilmu agamaku juga belum terlalu aku kuasai Ram.. "
" iya. tapi aku perhatikan. kamu itu orangnya selalu mau berusaha menjadi muslimah yang baik dimata Allah. karena itu pula aku menyukaimu. "
" ya kamu kan dah tahu tentang aku kan.. ? "
" ya aku tahu kamu ga suka dengan pacaran. makan-nya itu. aku berani mengatakan cinta sama kamu. karena aku sudah siap untuk menikahimu. itu kalau kamu juga cinta sama aku .. ? "
" sebenarnya. aku juga sudah suka sama perhatianmu. dan aku senang juga. disaat kamu selalu mengingatkanku untuk sholat. dan karena belum pernah ada, teman yang aku kenal sepertimu. "
" jadi kamu mau, nikah sama aku ? "
" ya kalau kamu benar-benar serius ingin menikahiku. kamu dan keluargamu datang kerumahku untuk melamarku. aku akan menerimamu. "
" bagaimana dengan fisik-ku. bila aku tidak sesuai dengan photo yang kamu lihat. "
" ya sama denganmu. aku pun tidak terlalu peduli dengan fisik. yang penting bertanggungjawab. Akhlak dan agamanya. "



Sebelum dia melamarku. aku mengajaknya untuk bertemu dengan orangtuaku terlebih dahulu. dan agar pula dia tahu rumahku. 

-----------------------------


Tiga hari sebelum puasa Ramadhan tiba. Dia berjanji. hari ini. dia dan keluarganya akan datang melamarku.

Pagi ini. Orangtuaku dan saudara-saudaraku. sengaja berkumpul dirumah. mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan Ramadhan dan keluarga-nya.

Orangtuaku terlihat senang sekali. terutama ibuku. karena ada pria yang ingin melamarku.

Sebelumnya. bapakku pernah menawariku. ada seseorang yang ingin melamarku. dia anak dari teman bapakku. Namun aku menolaknya. karena aku tidak ingin menikah dengan pria yang tidak aku kenal. aku hanya ingin menikah dengan pria yang aku kenal dan aku mencintainya. bukan pria yang hanya dikenal oleh bapakku saja. dan aku belum tentu mencintai-nya. meskipun dia seorang Ustadz muda. tapi tetap saja aku menolaknya.

Jam dua belas siang. Ramadhan dan keluarganya masih belum terlihat. mungkin saja karena perjalanan, jarak rumahnya dengan rumahku. lumayan cukup jauh. dan mungkin saja karena macet dijalan.

Jam dua siang. belum ada kabar juga dari mereka. aku coba hubungi telepon-nya. nomor yang dituju sedang tidak aktif. Aku mulai ketakutan dan gelisah. takut sesuatu hal buruk terjadi pada mereka. dan takut pada sesuatu hal buruk terjadi padaku. mungkin saja dia membatalkan niatnya atau tidak jadi melamarku. tapi kenapa dia tidak memberitahuku terlebih dahulu, bila itu yang dia inginkan. apa yang harus aku katakan pada orangtuaku ? .

Apa yang aku takutkan. benar-benar terjadi. sampai jam tujuh malam. aku masih belum dapat kabar dari keluarga Ramadhan.

ini sangat memalukan buatku dan orangtuaku. untung saja keluargaku tidak mengundang saudara-saudara jauh orangtuaku. mungkin orangtuaku akan sangat malu sekali bila itu terjadi.

bapakku sangat terlihat kecewa sekali. dengan pilihanku ini. aku tidak bisa mengelaknya. ya karena ini pula kesalahanku juga. aku terlalu percaya pada orang yang terlihat baik.

didalam kamarku sendiri. aku sendiri, menangis tanpa henti memikirikan dia. sambil aku coba terus untuk menghubungi nomor telepon-nya. sampai aku lelah tertidur. masih belum ada kabar darinya.

-----------------


Sudah dua minggu lebih. belum ada kabar dari keluarga Ramadhan. dan aku mencoba untuk melupakan-nya. mungkin saja dia bukan jodohku.

Setelah aku bisa melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Bapakku memintaku lagi. tentang pria yang ingin dijodohkan padaku.

Aku merenung." Umurku sudah tiga puluh lebih. mau sampai kapan lagi aku menunggu. mengenai akhlaq dan agamanya. dia seorang ustadz. mana mungkin pria ini tidak baik. dan wajahnya. aku akui, dia lebih tampan dari Ramadhan. namun meskipun itu. bila aku harus memilih. aku lebih memilih Ramadhan. aku merasakan. hatiku lebih memilih dia. tapi karena Ramadhan sudah menghilang tanpa kabar. akhirnya aku terima pria yang dipilih oleh bapakku itu. "

Mungkin yang terbaik buatku. belum tentu terbaik buat Tuhanku. mungkin menurutku- Ramadahan lebih pantas buatku. namun belum tentu pantas dimata Tuhanku.

Hanya Tuhan yang bisa menentukan segalanya. dan hanya Tuhan yang tahu, mana yang pantas, mana yang terbaik buat-Nya dan umat-Nya.

Jadi aku menerima lamaran pria yang dipilih bapakku itu-Rifki. mungkin saja dia adalah jodohku yang dikirim oleh Tuhan Buatku. ya semoga. Aamiin.

-----------------

Dua hari sebelum aku menikah. siang itu. ketika aku ingin keluar dari rumah. aku sangat terkejut sekali. pria yang sudah aku lupakan, tiba-tiba ada didepanku. aku melihat Rama berdiri didepan pagar rumahku.

dengan wajah yang memelas, dia langsung meminta maaf padaku.
" mah, maafin aku, waktu itu aku ga bisa datang kerumahmu .. "
" aku sangat kecewa pada kamu, kamu sudah bikin aku malu tau... "
" aku tidak bermaksud begitu mah.. ditengah perjalanan. kami mendapatkan kecelakaan.. "
Kecelakaan ?. melihat keadaan tubuhnya. aku sedikit percaya padanya. aku melihat luka diwajahnya dan tangannya.
" kamu ga boong kan .. ? "
" kamu liat aja diwajahku dan tanganku ini.. "
dia sambil menunjukkan luka ditangan-nya.

aku mengajak dia masuk kedalam dan bertemu orangtuaku. untuk menjelaskan semua yang terjadi padanya.

dari ceritanya. aku sangat sedih sekali dan terpukul. didalam kecelakaan itu. dia sampai jatuh pingsan, handphone genggamnya pun hilang dan ibunya sampai meninggal dunia. bapak-nya dan saudaranya hanya luka-luka saja. ya karena itu pula, dia baru bisa memberi kabar padaku. karena dia tidak hapal nomor teleponku. mau tidak mau dia harus datang kerumahku untuk memberi kabar padaku. . dia masih terlihat belum sembuh total. jalan-nya masih terpincang-pincang. sungguh sangat tidak tega melihatnya. namun aku tetap harus menceritakan sebenarnnya. apa yang terjadi padaku, disaat aku tidak tahu kabar tentangnya. 

Orangtuaku membolehkan kami untuk berbicara berdua saja. karena bapakku menginginkan aku, untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi padaku.

" sekitar dua minggu lebih, Dengan rasa sedih dan kecewa, aku sudah menunggu kabar dari kamu. hingga sedikit demi sedikit aku mulai bisa melupkanmu. karena aku pikir. mungkin kamu bukan jodohku. jadi aku menerima tawaran bapakku. untuk menikah dengan pria pilihan bapakku itu. "
" kenapa bisa secepat itu kamu menerima lamaran dia..? "
" ya kamu tahu aku kan. aku sudah berumur tiga puluh lebih. dan aku ingin segera menikah. dan aku pun tidak ingin mengecewakan bapakku lagi. karena sebelumnya bapakku pernah menawariku untuk dijodohkan. tapi aku menolaknya. karena aku lebih memilih pria yang aku cintai. tapi kenyataannya. aku sudah menunggu kamu. tapi aku tidak tahu kabarmu. aku pikir kamu benar-benar membatalkan lamarannya dan itu membuatku kecewa padamu. aku tidak pernah terpikirkan kalau kamu akan seperti ini.. "
" jadi kamu yakin. akan tetap memilih dia.. "
" maaf ya Ram. bukannya aku memilih dia. bila keadaannya tidak seperti ini. dan aku harus memilih. aku akan memilihmu. tapi waktumu datang tidak tepat. dua hari lagi aku akan menikah dengan-nya. dan undangan-nya sudah tersebar. aku harus gimana ?. aku tidak ingin membuat keluargaku dan keluarganya malu, karena aku membatalkan pernikahan-nya.. "
" oke dech. kalau itu keputusan yang terbaik buatmu dan keluargamu. selamat ya. semoga kamu bisa bahagia bersamanya.. dan aku yakin calon suamimu itu akan bersikap baik padamu."



---------------------


Akhirnya dia mau menerima kenyataan. bila aku adalah bukan jodoh-nya. meskipun itu, dia sedikit kecewa pada keputusanku.

Aku jadi malu sendiri. dulu aku pernah berpikir. pria yang pernah mengatakan cinta padaku. tapi mengapa, tidak bisa memperjuangkan cintanya ke padaku.

dan kini terjadi padku. aku mencintai Ramadhan, tapi mengapa, aku tidak bisa memperjuangkan cintaku sendiri, pada pria yang aku cintai.


Memperjuangkan cinta. tidak semudah yang aku bayangkan. tidak semudah apa yang digambarkan pada Film. bila terjadi pada Film. mungkin saja aku akan membatalkan pernikahan-nya dan menikah dengan pria yang pertama aku cintai-Ramadhan.

Tapi kenyataan-nya sangat sulit bagiku. sangat sulit sekali hatiku memberontak dan sikapku untuk bergerak. untuk melakukan dan memperjuangkan cintaku padanya.

Atau karena mungkin juga terlalu banyak alasan yang ada dihatiku. alasan-alasan yang tidak bisa aku lawan begitu saja. aku tidak bisa melawan orangtuaku. dan aku tidak bisa mengecewakan keinginan orangtuaku.

Sudah aku bayangkan apa yang akan terjadi bila aku membatalkan pernikahanku itu. dalam pikiranku semuanya pasti akan lebih berantakan. entah apa yang akan terjadi pada orangtuaku dan padaku. aku takut sekali akan terjadi perpecahan saudara dan perpecahan anak dengan orangtua. aku tidak ingin itu terjadi karena keegoisanku saja. hanya karena memperjuangkan cintaku pada pria yang aku cintai.

Setelah aku menikah. aku mencoba untuk mencintai suamiku. Alhamdulillah. suamiku benar-benar perhatian dan bersikap baik padaku. dan selalu mengingatkanku tentang kebaikan atau beribadah pada Allah Swt. dia pun sempat mengajarkanku tentang agama islam yang baik dan benar. hingga aku pun mulai mencintainya.


---------------------


waktu itu. aku tidak sempat untuk tukar nomor telepon lagi dengan Ramadhan. jadi sudah lama pula aku tidak tahu kabar darinya.

Karena aku penasaran ingin tahu kabar darinya. aku langsung saja login facebook. aku coba lihat-lihat setatus yang pernah dia post. ada setatus sebuah puisi pendek. yang membuatku kecewa pada diriku sendiri.

"
Waktu. karena waktu. menurutmu- kita tidak bisa bersatu.
sebesar itukah cintamu padaku ? .

Sesuatu yang kau ragukan. kau jalani begitu saja.
sesuatu yang kau rasakan. kau lupakan begitu saja.
Seperti itukah cintamu ? .
Cinta tak perlu perasaan. tapi Cinta tergantung keadaan.
apakah itu menurutmu- arti cinta sebenarnya ?.

karena hanya ada rasa kasian.
karena hanya ada rasa tidak tega.
karena hanya ada rasa malu. 
kau hilangkan semua rasa cintamu.

dan...
kau memilih pria yang kau cinta, namun tidak sepenuhnya.

mungkin kau akan tetap bisa merasakan kebahagian.
bersama pria yang sedang bersamamu.
namun ...

aku tahu dirimu.
kau pasti meyakini pula.
kau akan lebih bahagia dari itu. dan akan lebih menikmati hidup. 
bersama pria yang kau cintai sepenuhnya. 
walaupun itu belum terbukti kenyataan-nya.

bila kau tetap memilih dia.
Semoga kau bahagia dan menikmati hidup bersama-nya.
Aamiin... 

"


membaca puisi itu berulang-ulang. aku merasakan apa yang aku lakukan ini salah. dan tetap harus aku jalani. aku membohongi diriku sendiri. dan aku merasa bersalah padanya. meskipun dia mendo'a kan-ku. tapi aku merasakan-nya. betapa sakitnya dia karenaku. semoga dia baik-baik saja, tidak seperti hal buruk yang aku bayangkan.

Aku mencoba kirim pesan padanya. hanya untuk meminta maaf padanya. dan agar dia tetap semangat menjalani hidupnya.

---------------
sampai aku sudah memiliki anak satu berumur satu tahun. pesan maafku itu. masih belum ada balasan darinya. dan sepertinya- facebooknya pun tidak ada setatus yang baru darinya. entah kemana dia pergi. aku tidak tahu. hanya facebooknya dia, yang aku tunggu kabar darinya. karena dulu. aku belum pernah sempat main kerumah orangtuanya.

Ramadhan, Maafkan Aku. aku tidak bermaksud untuk menyakitimu.



------------


Manusia tidak bisa menentukan hidupnya sesuai dengan keinginan-nya. Manusia hanya berusaha. hanya Tuhan yang bisa menentukan keinginan-nya.

Apa yang diusahakan umat-Nya. hanya Tuhan yang menentukan-nya. Pantaskah yang diusahakan Umat-Nya. untuk menyesuaikan apa yang diinginkan Tuhan-nya.

bila tidak bisa mendapatkan apa yang ingin kita miliki. berarti, apa yang pernah kita usahakan untuk mencapai keinginan kita. belum sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.


so.. Tetap semangat. dan tetap berusaha. bersabar dan tetap bersyukur apa yang sudah terjadi pada hidup kita. semua yang sudah terjadi. terbaik untuk kita dan terbaik buat Tuhan kita. yaitu Allah Swt.

Semoga usaha yang pernah kita lakukan untuk mendapatkan keinginan kita, sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.  
Aamiin

Bila masih belum kita dapatkan keinginan kita. ingat. Tuhan mencintai orang yang selalu berusaha.


-------------------
Selesai.......
-------------------

Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen) .




 




 





     

 
 


 
  






 


















  
  




 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar