waktu itu aku ber-umur dua puluh lima.
kau berkata padaku-"JANGAN PERNAH INGAT AKU LAGI"
. munkin terlalu banyak sakit yang aku beri. ya aku akui. semua itu
salahku. aku tidak pernah mengerti tentang cinta. bagaimana cara
mencintai yang sejati. aku hanya bisa melakukan apa yang aku rasa. dan
apa yang membuatku bahagia.
kau pantas mencaci maki diriku
sepuasmu. karena itu layak buatku. luapkan semua rasa amarahmu. dan aku
tidak akan melawanmu. bila kau ingin sakiti aku. lakukakanlah. bahkan
bila kau ingin aku mati. bunuhlah aku. aku hanya ingin rasa kecewamu.
rasa amarahmu. rasa sakitmu. hilang. dan datanglah kebahagiaan.
ya
aku tahu imanmu kuat. kamu tidak akan membunuhku. karena kamu tahu
bahwa itu dosa besar dan akan merugikan pada dirimu sendiri. tapi itulah
penyesalanku. aku rela apa pun yang akan kamu lakukan padaku.
-----------
kau
diamkan aku. aku tidak tahu. apa kau telah maafkan aku. atau tidak.
rasa sesalku begitu dalam. rasa bersalahku tak pernah padam. kau tak
berkata apapun. membuatku tak bisa bertahan. untuk melanjutkan hidup
dengan yang lain. hingga saat itu. lebih baik aku sendiri.
lebih
baik kau katakan sesuatu. caci maki saja diriku. sakiti aku. atau apapun
itu. karena kau lakukan aku seperti ini. aku seperti setengah hidup
setengah mati. terus memikirkanmu. dan dihantui rasa bersalahku. rasa
berdosaku.
-----------
disaat aku kehilangan kontakmu.
tidak tahu kamu dimana. semangat hidupku mulai redup. pikiranku selalu
kacau. pekerjaanku dikantor menjadi berantakan. hingga akhirnya aku
dipecat. dan menganggur. tidak lama kemudian aku jatuh sakit. dokter
menyarankanku. jangan sering bergadang. jangan terlalu banyak pikiran.
harus istirahat yang cukup. makan yang teratur.
Apa yang
dikatakan dokter memang benar apa adanya. ya sebelumnya aku sudah jarang
tidur. karena dipikiranku terlalu banyak dihantui rasa bersalahku.
karena tidak ada rasa semangat. rasa lapar pun hilang. karena terlalu
sering jatuh sakit. dan tabunganku sudah mulai berkurang. akhirnya aku
pulang ke rumah orang-tuaku.
dirumah orang-tuaku pun. aku tidak
bisa berbuat apa-apa. aku seperti hidup sendiri. tidak terlalu banyak
kata. terkadang tidak pernah bicara pada siapapun. aku lebih sering
mengurung dikamarku. hingga orang-tuaku mencari orang pintar atau
psikiater untuk mengobatiku. padahal aku tidak merasakan sakit atau
sakit jiwa atau apapun itu namanya. aku hanya merasa bersalah terlalu
dalam dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
---------
sekarang
umurku enam puluh. belum menikah. rambutku semua menjadi putih. wajah
yang tidak terurus. tubuh kurus. sakit-sakitan. hanya bisa berbaring
ditempat tidurku. dan masih memikirkan rasa bersalahku. pada perempuan
yang pernah aku cintai.
maaf. aku tidak bisa menceritakan tentang rasa bersalahku. apa yang aku lakukan padanya.
semoga suatu saat nanti. bila aku meninggal. dia sudah memaafkanku.
---------
pesanku.
untuk laki-laki. jangan pernah menyakiti perempuan yang sedang kamu
cintai. suatu saat nanti kamu akan menyesal. dan sangat menyesal.
cintailah pasanganmu dengan tulus apa adanya.
---------
Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar