Dari sesuatu hal yang aku anggap, itu adalah sesuatu hal yang sepele.
Dan sesuatu hal yang aku pikir, kejadian itu tindakan bodoh, yang aku
lakukan hanya sepontan saja, tidak ada rencana sebelumnya. Aku kira apa
yang aku lakukan itu, tidak akan membuat dia marah. Tapi kenyataannya
lain. Karena kejadian itu aku kehilangan perempuan yang aku cinta,
perempuan yang sudah lama aku tunggu. Dia adalah temanku-bukan teman
biasa. Dia adalah Yulia. Tapi aku lebih sering memanggilnya dengan
sebutan "Aya" . Seharusnya Ayang (Aku sayang). namun panggilan ayang
terlihat seperti panggilan sepasang kekasih. Jadi aku tidak berani untuk
menggunakan kata "Ayang". Karena hubungan kami hanya sebatas teman.
Sampai sekarang. dia belum tahu mengapa aku memanggil dia dengan sebutan
Aya. Dia Aya- Perempuan Yang Menghilang.
Ya Hubungan kami hanya
teman. Tapi aku sudah merasa nyaman dan dekat dengan-nya. Baik itu
hanya sekedar SMS atau pun Telepon. Terkadang kami bercanda sudah
seperti sepasang kekasih saja. Kami saling perhatiaan-Saling
mengingatkan. Pokok-nya aku merasa bahagia bila sedang bersamanya.
Meskipun dia tidak sedang berada disampingku, tapi aku merasa sangat
dekat dengan-nya. dengan perhatian-nya melalui SMS atau pun disaat kami
ngobrol di telepon.
----
Waktu kejadian itu. Kejadian yang tidak aku duga sebelumnya. kejadian itu yang membuat aku kehilangan kebahagiaan.
Hari
libur kerja. Aku bertemu dengan-nya. Disuatu tempat pariwisata. Dia
bersama kedua teman-nya menemuiku-aku yang sedang menunggu
kedatangan-nya.
Senang sekali aku bisa melihatnya. Aku suka
sekali senyumannya. Menggenggam tangan-nya. Hangat disekujur tubuhku.
sesuatu yang aku rasakan dihati sungguh berbeda-tidak sama disaat
bersalaman dengan kedua teman-nya.
Pada Waktu itu. Rasanya sangat senang sekali. Hatiku terus berbunga-bunga.
Karena jarak tempat tinggal kami jauh. Kami jarang bertemu. Jadi sekali ketemuan rasanya sungguh sangat menyenangkan.
Wajahku
Didepan-nya. terlihat- tidak jauh dari wajah ceria, senyuman yang
terlihat bahagia. Aku rasa semua orang pasti tahu bila melihat ekspresi
wajahku dan sikapku saat itu. Aku Seperti Pria Yang sedang jatuh
cinta.
Ketika ada kesempatan ngobrol dan bercanda dengan-nya. Aku menggenggam tangannya dengan lembut.
" Ay.., Sebenarnya sudah lama, aku suka sama kamu ay .. "
Dengan
sikap dan suara yang terlihat grogi. karena baru pertama kali aku
menyatakan cinta secara langsung bertatapan dengan perempuan yang aku
cinta.
Dia terkejut dan tidak menjawab, tapi diteruskan dengan
senyuman saja. Dia pikir aku sedang bercanda. Yup. setiap kami ngobrol
kami lebih sering bercanda dibandingkan dengan obrolan yang serius.
Aku pun membalas dengan senyuman-biar tidak terlihat grogi. tidak lama kemudian wajahku berubah menjadi terlihat serius.
" Ay.. Aku serius nih.. mau ga kamu jadi pacarku ..? "
Langsung
saja To The Point. Karena aku bukan tipe pria yang jago merayu. Dan dia
hanya tersenyum lagi. tidak ada jawaban yang terlihat serius.
Tiba-tiba.
Dia bicara. Tapi bukan jawaban yang aku tunggu. Dia membicarakan hal
yang lain. Sepertinya dia sedang mengalihkan pembicaraan.
Karena
aku Pikir. Munkin Dia ga mau untuk menjadi pacarku. dan karena dia tidak
mau menyakitiku karena dia menolak. munkin lebih baik dia tidak
menjawabnya.
Karena dihatiku yang aku rasakan seperti itu. Aku
pun mencoba melupakan-nya dan mengikuti apa yang dia sedang bicarakan.
Seterusnya kami terlihat seperti biasa lagi. Masih bersikap hangat.
Bercanda ria. Meskipun dihatiku sedikit kecewa. tapi aku mencoba
bersikap biasa saja. Seakan tidak ada sesuatu hal yang pernah terjadi.
yang membuat aku malu. karena dia tidak membalas apa yang sedang aku
rasakan.
Semakin lama rasa kecewaku di pendam saja dihati. Akhirnya Emosiku keluar begitu saja.
Dalam
Busway-perjalanan pulang. Aku terpisah dengan-nya. Karena
peraturan-penumpang Perempuan dan Pria Harus dipisahkan. Ga tau kenapa.
Disaat bus berhenti. Tiba-tiba dengan sepontan kakiku melangkah keluar
dari bus. Dan aku meninggalkan dia bersama teman-nya tanpa pamitan
secara langsung terlebih dahulu. Setelah lama kemudian kakiku melangkah.
Aku SMS dia untuk meminta maaf dan pamitan, kalau aku sudah pulang
duluan. Waktu kejadian itu pula. Dia Tidak membalas Sms-ku maupun
telepon. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Dia tidak bisa aku
hubungi lagi.
Aku Coba kirim pesan melalui facebook-nya. Masih
saja tidak ada balasannya. Aku perhatiin dari setatusnya. sepertinya dia
sudah tidak pernah memakai facebook lagi.
Pernah terpikir
olehku. Munkin Dia marah karena kejadian itu. Hal yang aku anggap
sepele. Ternyata ini menjadi masalah besar buatku. Aku kehilangan Dia.
Dia yang bisa membuatku bahagia dihari-hariku.
Entah kemana aku harus mencarinya. Tempat tinggalpun, aku tidak tahu dimana.
Tahun
berganti tahun. Kurang lebih 10tahun, Aku masih belum tahu kabar
darinya. Rasa salah masih saja menghantui pikiranku. Rasa rindu selalu
aku tuangkan kedalam Puisi atau setatus di facebook.
Usiaku yang
sudah 35tahun. Orangtuaku, saudara-saudarku selalu memintaku untuk
segera menikah. Dan aku menjawabnya selalu sama dengan jawaban
sebelumnya. " Ya.. munkin aku belum ketemu jodoh-nya " . Padahal bukan
karena itu. Aku sengaja belum menikah dan tidak ingin menikah sebelum
aku tahu kabar temanku itu (Aya). Karena aku masih merasa bersalah
pada-nya. Aku ingin meminta maaf pada-nya secara langsung dan ingin tahu
jawaban dari-nya. Aku tidak ingin dia menganggapku, sikapku-pada waktu
kejadian itu karena perempuan lain.
Aku tidak bisa mencari dia
kemana-mana. Aku hanya bisa berdo'a, agar bisa dipertemukan kembali
dengan-nya. atau hanya ingin tahu kabar darinya.
Aku mencoba
mendekatkan diri pada TUhan dengan beribadah Sholat. Sholat malam pun
aku kerjakan. hanya berdoa untuk-nya. agar aku diberi kabar tentangnya
dan aku ingin bertemu dengan-nya.
Kurang lebih setahun. Disetiap Do'a-ku hanya karena ingin bertemu dengan-nya. Aku yakin hanya Tuhan yang bisa membantuku.
Ketika Usiaku sudah 36tahun. Alhamdulillah Doa'ku dikabulkan.
Waktu
itu Aku keluar dari kost-an-ku. Ingin membeli makanan. Disaat aku
sedang membuka gerbang pintu keluar. Ada suara perempuan memanggil
namaku.
" Mas Romi.. " Aku menoleh kearah suara itu. Aku lihat
perempuan bertubuh sedikit gemuk, Dengan kedua pipi Chubby. Sekilas
melihat-nya. Aku tidak mengenali dia. Tapi dia melihatku dengan senyuman
manis. Didalam kediamanku. aku masih berpikir siapa ya ... ? . Ohh.. My
god. Dia Aya. Temanku yang selama ini aku tunggu. Sungguh sedikit
berbeda. Dia lebih sedikit gemuk dari sebelumnya.
Aku lihat disebelahnya, dia sedang menggengam tangan seorang anak perempuan kecil-sekitar berumur 4 tahunan.
dengan wajahku yang terlihat terkejut dan senang.
" Aya .... ? " Dia hanya tersenyum. Senyuman yang sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan.
Aku mendekatinya dan mengulurkan tangan-nya. Kami bersalaman.
" Apa kabar Ay.. ? "
" Baik mas .., Mas Sendiri gimana kabar-nya ? "
" Alhamdulillah Ay baik.. "
Aku melihat anak kecil itu. Manis sekali.
" Ay.. Siapa ini .. ? "
" Anakku mas.. "
Aku
terkejut sekali. Dia sudah menikah dan mempunyai anak. Tapi aku mencoba
bersikap biasa saja untuk tidak terlalu kaget dengan kabar itu.
" OOo.. Anakmu..Ay.., ngomong-ngomong.. masuk yukk.. kita ngobrol didalam aja "
Diluar
halaman Kostanku ada kursih panjang. yang sengaja untuk nongkrong.
Waktu pagi itu masih terlihat suasana sepi. disana Kami ngobrol
bercerita panjang lebar dan masih bisa bercanda seperti dulu.
Dia pun menceritakan semua. mengapa dia menghilang begitu saja.
Waktu
kejadian itu. Sebenarnya dia tidak sedang dekat denganku saja. Ada
lelaki lain. yang sudah dekat dengan-nya. Dan lelaki itu pula
mencintai-nya.
Dia pun mengatakan. waktu itu. Dia sebenarnya,
sebelumnya sudah mencintaiku. tapi karena sikapku itu. kesalahanku
meninggalkan dia begitu saja. Dia kecewa padaku. Disaat lelaki lain yang
sudah dekat dengan-nya. menembak dia dan serius ingin menikah
dengan-nya. Dia pun meng-iya kan ajakan lelaki itu. Akhirnya menikah.
Sejak
menikah dia malas sekali untuk main facebook. Karena tidak terlalu
penting. Dan dia pun sengaja untuk tidak memberitahuku karena dia tidak
ingin melihatku kecewa karena dia menikah dengan lelaki lain-pilihan
dia.
Tapi dia sangat heran-sungguh tidak percaya. Dia
iseng-iseng buka facebook dan melihat setatus-setatus atau tautan yang
ada di facebookku.
Dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini,
sampai aku tidak menikah karena menunggu kabar darinya. Dia pun kecewa
menyesal pada dirinya sendiri apa yang telah dia lakukan padaku.
Setelah
aku bercerita dan meminta maaf tentang kejadian itu. Dia pun meminta
padaku. karena sikap dia yang cuex dan tidak memberi kabar padaku. yang
sudah membuatku terlalu lama menunggu dia.
Dia Pun memintaku
untuk menikah saja dengan perempuan lain. jangan menunggu dia lagi.
Karena dia sudah menikah dan mempunyai anak.
Ya munkin bila aku tau dia sudah menikah. Munkin saja diumurku 36 tahun, aku sudah mempunyai anak.
--------
Alhamdulillah
Dia masih baik-baik saja. Meskipun dia bahagia bersama lelaki lain. Aku
masih bahagia, bisa mendengar kabar-nya, melihat senyum-nya dan
bercanda dengan-nya.
Diusiaku 38tahun. Aku menikah dengan
perempuan yang sudah lama aku kenal. dia Adalah Andini. Sebenarnya Dia
sudah lama suka sama aku. Aku pernah cerita padanya kalau aku sedang
menunggu seseorang.
Dan Sebelum kami menikah. dia pun (istriku) sudah tahu Semua cerita tentang hubungan kami bersama temanku (Aya).
-----
Jangan pernah menganggap hal yang kecil adalah hal yang sepele. Belum tentu benar menurut pasanganmu atau temanmu.
Bisa jadi Yang kamu anggap hal sepele itu adalah Sesuatu hal yang sangat berarti buat pasanganmu atau temanmu.
----
Selesai ..
Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar