Sabtu, 27 September 2014

" Perempuan Yang Menghilang "

Dari sesuatu hal yang aku anggap, itu adalah sesuatu hal yang sepele. Dan sesuatu hal yang aku pikir, kejadian itu tindakan bodoh, yang aku lakukan hanya sepontan saja, tidak ada rencana sebelumnya. Aku kira apa yang aku lakukan itu, tidak akan membuat dia marah. Tapi kenyataannya lain. Karena kejadian itu aku kehilangan perempuan yang aku cinta, perempuan yang sudah lama aku tunggu. Dia adalah temanku-bukan teman biasa. Dia adalah Yulia. Tapi aku lebih sering memanggilnya dengan sebutan "Aya" . Seharusnya Ayang (Aku sayang). namun panggilan ayang terlihat seperti panggilan sepasang kekasih. Jadi aku tidak berani untuk menggunakan kata "Ayang". Karena hubungan kami hanya sebatas teman. Sampai sekarang. dia belum tahu mengapa aku memanggil dia dengan sebutan Aya. Dia Aya- Perempuan Yang Menghilang.

Ya Hubungan kami hanya teman. Tapi aku sudah merasa nyaman dan dekat dengan-nya. Baik itu hanya sekedar SMS atau pun Telepon. Terkadang kami bercanda sudah seperti sepasang kekasih saja. Kami saling perhatiaan-Saling mengingatkan. Pokok-nya aku merasa bahagia bila sedang bersamanya. Meskipun dia tidak sedang berada disampingku, tapi aku merasa sangat dekat dengan-nya. dengan perhatian-nya melalui SMS atau pun disaat kami ngobrol di telepon.

----

Waktu kejadian itu. Kejadian yang tidak aku duga sebelumnya. kejadian itu yang membuat aku kehilangan kebahagiaan.

Hari libur kerja. Aku bertemu dengan-nya. Disuatu tempat pariwisata. Dia bersama kedua teman-nya menemuiku-aku yang sedang menunggu kedatangan-nya.

Senang sekali aku bisa melihatnya. Aku suka sekali senyumannya. Menggenggam tangan-nya. Hangat disekujur tubuhku. sesuatu yang aku rasakan dihati sungguh berbeda-tidak sama disaat bersalaman dengan kedua teman-nya.

Pada Waktu itu. Rasanya sangat senang sekali. Hatiku terus berbunga-bunga.  

Karena jarak tempat tinggal kami jauh. Kami jarang bertemu. Jadi sekali ketemuan rasanya sungguh sangat menyenangkan.

Wajahku Didepan-nya. terlihat- tidak jauh dari wajah ceria, senyuman yang terlihat bahagia. Aku rasa semua orang pasti tahu bila melihat ekspresi wajahku dan sikapku saat itu. Aku Seperti Pria Yang sedang jatuh cinta.  

Ketika ada kesempatan ngobrol dan bercanda dengan-nya. Aku menggenggam tangannya dengan lembut.

" Ay.., Sebenarnya sudah lama, aku suka sama kamu ay .. "

Dengan sikap dan suara yang terlihat grogi. karena baru pertama kali aku menyatakan cinta secara langsung bertatapan dengan perempuan yang aku cinta.

Dia terkejut dan tidak menjawab, tapi diteruskan dengan senyuman saja. Dia pikir aku sedang bercanda. Yup. setiap kami ngobrol kami lebih sering bercanda dibandingkan dengan obrolan yang serius.

Aku pun membalas dengan senyuman-biar tidak terlihat grogi. tidak lama kemudian wajahku berubah menjadi terlihat serius.

" Ay.. Aku serius nih.. mau ga kamu jadi pacarku ..? "

Langsung saja To The Point. Karena aku bukan tipe pria yang jago merayu. Dan dia hanya tersenyum lagi. tidak ada jawaban yang terlihat serius.

Tiba-tiba. Dia bicara. Tapi bukan jawaban yang aku tunggu. Dia membicarakan hal yang lain. Sepertinya dia sedang mengalihkan pembicaraan.

Karena aku Pikir. Munkin Dia ga mau untuk menjadi pacarku. dan karena dia tidak mau menyakitiku karena dia menolak. munkin lebih baik dia tidak menjawabnya.

Karena dihatiku yang aku rasakan seperti itu. Aku pun mencoba melupakan-nya dan mengikuti apa yang dia sedang bicarakan. Seterusnya kami terlihat seperti biasa lagi. Masih bersikap hangat. Bercanda ria.  Meskipun dihatiku sedikit kecewa. tapi aku mencoba bersikap biasa saja. Seakan tidak ada sesuatu hal yang pernah terjadi. yang membuat aku malu. karena dia tidak membalas apa yang sedang aku rasakan.

Semakin lama rasa kecewaku di pendam saja dihati. Akhirnya Emosiku keluar begitu saja.

Dalam Busway-perjalanan pulang. Aku terpisah dengan-nya. Karena peraturan-penumpang Perempuan dan Pria Harus dipisahkan. Ga tau kenapa. Disaat bus berhenti. Tiba-tiba dengan sepontan kakiku melangkah keluar dari bus. Dan aku meninggalkan dia bersama teman-nya tanpa pamitan secara langsung terlebih dahulu. Setelah lama kemudian kakiku melangkah. Aku SMS dia untuk meminta maaf dan pamitan, kalau aku sudah pulang duluan. Waktu kejadian itu pula. Dia Tidak membalas Sms-ku maupun telepon. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Dia tidak bisa aku hubungi lagi.

Aku Coba kirim pesan melalui facebook-nya. Masih saja tidak ada balasannya. Aku perhatiin dari setatusnya. sepertinya dia sudah tidak pernah memakai facebook lagi.

Pernah terpikir olehku. Munkin Dia marah karena kejadian itu. Hal yang aku anggap sepele. Ternyata ini menjadi masalah besar buatku. Aku kehilangan Dia. Dia yang bisa membuatku bahagia dihari-hariku.

Entah kemana aku harus mencarinya. Tempat tinggalpun, aku tidak tahu dimana.

Tahun berganti tahun. Kurang lebih 10tahun, Aku masih belum tahu kabar darinya. Rasa salah masih saja menghantui pikiranku. Rasa rindu selalu aku tuangkan kedalam Puisi atau setatus di facebook.

Usiaku yang sudah 35tahun. Orangtuaku, saudara-saudarku selalu memintaku untuk segera menikah. Dan aku menjawabnya selalu sama dengan jawaban sebelumnya. " Ya.. munkin aku belum ketemu jodoh-nya " . Padahal bukan karena itu. Aku sengaja belum menikah dan tidak ingin menikah sebelum aku tahu kabar temanku itu (Aya). Karena aku masih merasa bersalah pada-nya. Aku ingin meminta maaf pada-nya secara langsung dan ingin tahu jawaban dari-nya. Aku tidak ingin dia menganggapku, sikapku-pada waktu kejadian itu karena perempuan lain.

Aku tidak bisa mencari dia kemana-mana. Aku hanya bisa berdo'a,  agar bisa dipertemukan kembali dengan-nya. atau hanya ingin tahu kabar darinya.

Aku mencoba mendekatkan diri pada TUhan dengan beribadah Sholat. Sholat malam pun aku kerjakan. hanya berdoa untuk-nya. agar aku diberi kabar tentangnya dan aku ingin bertemu dengan-nya.

Kurang lebih setahun. Disetiap Do'a-ku hanya karena ingin bertemu dengan-nya. Aku yakin hanya Tuhan yang bisa membantuku.

Ketika Usiaku sudah 36tahun. Alhamdulillah Doa'ku dikabulkan.

Waktu itu Aku keluar dari kost-an-ku. Ingin membeli makanan. Disaat aku sedang membuka gerbang pintu keluar. Ada suara perempuan memanggil namaku.

" Mas Romi.. " Aku menoleh kearah suara itu. Aku lihat perempuan bertubuh sedikit gemuk, Dengan kedua pipi Chubby. Sekilas melihat-nya. Aku tidak mengenali dia. Tapi dia melihatku dengan senyuman manis. Didalam kediamanku. aku masih berpikir siapa ya ... ? . Ohh.. My god. Dia Aya. Temanku yang selama ini aku tunggu. Sungguh sedikit berbeda. Dia lebih sedikit gemuk dari sebelumnya.

Aku lihat disebelahnya, dia sedang menggengam tangan seorang anak perempuan kecil-sekitar berumur 4 tahunan.

dengan wajahku yang terlihat terkejut dan senang.

" Aya .... ? " Dia hanya tersenyum. Senyuman yang sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan.

Aku mendekatinya dan mengulurkan tangan-nya. Kami bersalaman.

" Apa kabar Ay.. ? "
" Baik mas .., Mas Sendiri gimana kabar-nya ?  "
" Alhamdulillah Ay baik.. "

Aku melihat anak kecil itu. Manis sekali.
" Ay.. Siapa ini .. ? "
" Anakku mas.. "

Aku terkejut sekali. Dia sudah menikah dan mempunyai anak. Tapi aku mencoba bersikap biasa saja untuk tidak terlalu kaget dengan kabar itu.

" OOo.. Anakmu..Ay.., ngomong-ngomong.. masuk yukk.. kita ngobrol didalam aja "

Diluar halaman Kostanku ada kursih panjang. yang sengaja untuk nongkrong. Waktu pagi itu masih terlihat suasana sepi. disana Kami ngobrol bercerita panjang lebar dan masih bisa bercanda seperti dulu.

Dia pun menceritakan semua. mengapa  dia menghilang begitu saja.


Waktu kejadian itu. Sebenarnya dia tidak sedang dekat denganku saja. Ada lelaki lain. yang sudah dekat dengan-nya. Dan lelaki itu pula mencintai-nya.

Dia pun mengatakan. waktu  itu. Dia sebenarnya, sebelumnya sudah mencintaiku. tapi karena sikapku itu. kesalahanku meninggalkan dia begitu saja. Dia kecewa padaku. Disaat lelaki lain yang sudah dekat dengan-nya. menembak dia dan serius ingin menikah dengan-nya. Dia pun meng-iya kan ajakan lelaki itu. Akhirnya menikah.

Sejak menikah dia malas sekali untuk main facebook. Karena tidak terlalu penting. Dan dia pun sengaja untuk tidak memberitahuku karena dia tidak ingin melihatku kecewa karena dia menikah dengan lelaki lain-pilihan dia. 

Tapi dia sangat heran-sungguh tidak percaya. Dia iseng-iseng buka facebook dan melihat setatus-setatus atau tautan yang ada di facebookku.

Dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini, sampai aku tidak menikah karena menunggu kabar darinya. Dia pun kecewa menyesal pada dirinya sendiri apa yang telah dia lakukan padaku.

Setelah aku bercerita dan meminta maaf tentang kejadian itu. Dia pun meminta padaku. karena sikap dia yang cuex dan tidak memberi kabar padaku. yang sudah membuatku terlalu lama menunggu dia.

Dia Pun memintaku untuk menikah saja dengan perempuan lain. jangan menunggu dia lagi. Karena dia sudah menikah dan mempunyai anak.


Ya munkin bila aku tau dia sudah menikah. Munkin saja diumurku 36 tahun, aku sudah mempunyai anak. 


--------

Alhamdulillah Dia masih baik-baik saja. Meskipun dia bahagia bersama lelaki lain. Aku masih bahagia, bisa mendengar kabar-nya, melihat senyum-nya dan bercanda dengan-nya.

Diusiaku 38tahun. Aku menikah dengan perempuan yang sudah lama aku kenal. dia Adalah Andini. Sebenarnya Dia sudah lama suka sama aku. Aku pernah cerita padanya kalau aku sedang menunggu seseorang.

Dan Sebelum kami menikah. dia pun (istriku) sudah tahu Semua cerita tentang hubungan kami bersama temanku (Aya).


-----

Jangan pernah menganggap hal yang kecil adalah hal yang sepele. Belum tentu benar menurut pasanganmu atau temanmu.

Bisa jadi Yang kamu anggap hal sepele itu adalah Sesuatu hal yang sangat berarti buat pasanganmu atau temanmu.

----






Selesai ..



Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar