Sabtu, 27 September 2014

" Aku, Perempuan Ber-Usia 28 "

ya munkin lebih baik di usiaku sudah menikah. atau munkin sudah mempunyai anak yang lucu. Aku, perempuan ber-usia 28.

tapi ya mau gimana lagi. aku belum menemukan jodoh yang sesuai di inginkan.
sebelumnya aku lebih sering merasakan ke-tidak-cocok-kan. meskipun pernah sempat pacaran, Tapi setelah mengenal lebih jauh dari kekasihku itu. rasa tidak cocok mulai hadir kembali. dan akhirnya hubungan yang serius ke jenjang pernikahan. Kandas pula. kejadian itu tidak hanya sekali saja. tapi berulang-ulang. mulai dari usiaku 20 tahun.

Pertanyaan yang sering aku tanyakan pada diriku sendiri. Mengapa ini terjadi padaku ?. mengapa selalu gagal dalam menjalin hubungan yang serius ?. Apa salahku ? . Sepertinya aku menjalani hidup seperti biasa. khalayak orang yang sebelumnya belum menikah. teman-temanku yang sudah menikah. aku lihat. aku perhatikan. kesehari-hariannya hampir sama denganku. tapi entah kenapa dia menikah diusia 22. ibadah-nya pun, aku liat dia jarang sekali. dalam pergaulan. aku pun termasuk perempuan yang mudah bergaul.
ehmm… munkin ini rahasia Tuhan. tidak semua manusia tahu.

Disaat Usiaku sudah berjalan 24 atau 25th. Orang-tuaku. terutama mamahku. sering bertanya padaku. kapan kamu akan menikah ? . semakin usiaku bertamabah. orang tuaku semakin berharap. dan semakin menyuruhku untuk segera menikah. alasanku untuk menjawab pertanyaan itu. hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.” ya munkin belum jodohnya mah…, Elli juga kepengen menikah. tapi ya mau gimana lagi, belum ada yang cocok sama apa yang Elli mau” .

sebelum ber-usia 28. aku bekerja disebuh pabrik pakaian. sebagai packing. aku bekerja dari pagi sampai sore. terkadang sampai malam-bila ada lembur.
terkadang karena kecapean. aku pulang malam, langsung tidur. lupa dengan ibadah wajib-ku sebagai perempuan muslim. apalagi aku seorang muslimah berhijab. dan pagi-nya pun aku bangun kesiangan. lupa pula sholat wajib-ku. dan kejadian itu lebih sering, disaat aku mendapatkan lembur. emang diharuskan lembur oleh perusahaan tempat aku bekerja.

apa karena itu. aku lalai menjalankan ibadah wajibku. sampai usiaku 28. aku belum menikah. tidak juga sih. banyak juga perempuan yang begitu. bahkan yang tidak sholat pun. tapi, mereka menikah juga diusia muda. ya munkin itu rahasia tuhan. yang sampai sekarang pun. aku masih belum mengerti.

Diusiaku 28. Aku menganggur. karena aku berkerja disana hanya dikontrak selama tiga tahun dan masa kontrak kerjaku tidak diperpanjang lagi. aku tidak tahu alasannya apa.

karena dirumah tidak mempunyai kegiatan. ya untuk mengurangi rasa jenuhku. aku menjaga atau merawat anak berumur 2 tahun. anak itu keponakanku. anak dari adikku sendiri. mau tidak mau. sebenarnya. sebelumnya aku tidak begitu tertarik dengan anak kecil. ga tau kenapa. males aja kalau liat anak-anak yang bawel. anak-anak yang suka nangis. minta ini minta itu. padahal emang begitu sifat anak kecil.

adikku perempuan. terlebih dahulu menikah. karena kekasih yang dicintainya-melamar-nya. adikku ini meminta izinku terleih dahulu. munkin dia merasa tidak enak melangkahi kakaknya yang belum menikah. aku sangat terharu mendengarnya. karena dengan begitu. dia menghargaiku sebagai kakak kandung-nya. tentu saja aku mengijinkan-nya. kenapa mesti menunggu aku. bila aku tidak mengijinkan-nya atau tidak merestuinya. jahat sekali aku. untuk menghalangi niat baik. atau ibadah yang dianjurkan oleh Tuhan.

Adikku ini. meskipun sudah mempunyai anak. tapi dia masih bekerja. karena dia merasa tidak cukup untuk kebutuhan hidup yang sudah berkeluarga. tidak bisa mengandalkan keuangan dari suami-nya saja. apalagi dia sudah dianugerahi anak lucu. dia tidak mau anak-nya merasa tidak bahagia hidup bersama-nya. dia menginginkan yang terbaik untuk anaknya. keluargaku adalah keluarga sederhana. begitu pula suami adikku. jadi munkin pantas saja adikku masih bekerja-mencari nafkah. ketika adikku bekerja. aku sendiri yang merawat atau menjaga anak-nya.

karena banyak santai-nya. aku tidak lupa dengan kewajibanku sebagai muslimah. dan semakin lama bersama anak adikku. aku semakin mencintai anak kecil. rasa senang pun begitu dalam. keponakanku ini sudah seperti anakku sendiri. aku merasa kehilangan, bila anak adikku ini jalan-jalan bersama orangtua-nya . dan pergi jauh dariku. sungguh sangat merindukan-nya.

Sekarang Usiaku 30. keponakanku sudah mulai pintar bicara. dan aku sudah menikah.

Suamiku adalah Teman dari suami adikku. teman kantor dari adik iparku ini. diusia 31. saat itu sedang  mencari perempuan yang serius untuk menikah. adik iparku memperkenalkannya padaku. selama tiga bulan berkenalan. lelaki itu langsung melamarku. Dan aku sangat bahagia .

Mengapa aku menikah di Usia- 30. sekali lagi. Munkin ini Rahasia Tuhan. Aku pun masih belum mengerti. tapi teman-teman boleh mengambil hikmah cerita ini. apa yang menjadi hikmah-nya ?. Teman-teman boleh mengambil kesimpulan-nya sendiri. dan aku yakin kalian pasti tahu yang terbaik untuk kehidupan-nya sendiri.

Untuk Perempuan yang ber-usia 28. dan belum menikah. Bersabar. semoga yang terbaik untukmu saat ini dan juga terbaik bagi Tuhanmu.

Ujian manusia berbeda-beda. begitupun yang akan didapatkan-berbeda pula.

Semoga setelah mengambil hikmah cerita ini. Semoga secepatnya ada yang melamar. sesuai dengan apa yang kalian inginkan.  Amin Ya Rabbal Alamin.





Selesai …



Penulis
I’Pen (Idrus Cerpen)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar