"sayang.., maafkan aku.., aku sudah tidak bisa mencintaimu lagi". Reno menggemgam kedua tanganku, dengan suara tak bernada.
"........ " . aku terdiam menatap matanya dengan wajah terkejut.
"aku ingin hubungan kita berakhir sampe disini"
"kamu becanda ya sayang ... ?" aku yang masih tidak percaya dengan perkataan reno.
"ga becanda sayang., aku serius, aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan kita ini" .
"tapi kenapa tiba-tiba kamu mutusin aku, kayanya kita ga punya masalah, selama ini hubungan kita baik-baik saja".
"aku ga bisa menjelaskan sekarang, lebih baik kamu cari cowok yang lebih baik dariku, aku yakin kamu pasti bisa mendapatkannya".
"kenapa kamu bilang begitu, mank ada apa dengan kamu, kamu sudah bosan pacaran sama aku, atau ada cewek lain ? " .
"bukan
karena itu, suatu saat nanti kamu akan tahu sendiri, maafkan aku
sayang" . dia melepaskan tanganku, dan dia berlari pergi meninggalkanku.
begitulah pacarku memutuskanku, aku tak mengerti penyebab
dia memutuskanku. sebelum-sebelumnya hubunganku baik-baik saja, apa
karena salahku, tapi apa salahku ?, atau karena sikapku ini yang pendiam
?.
sejak dia memutuskanku tanpa alasan, membuatku pusing, aku sering memikirkannya, hingga aku jatuh sakit.
sebulan
tanpa ada kabar dari dia, aku mencoba menghubungi teleponnya tapi
nomornya tidak aktif. aku pun bertanya pada teman-temannya, mereka pun
tak tahu tentang keberadaannya.
karena aku penasaran, aku
mendatangi rumah reno dan bertanya pada ibunya, katanya "dia sudah tidak
tinggal lagi di jakarta karena dia sedang bekerja dengan temannya di
kalimantan".
8 bulan kemudian, aku sudah melupakan reno, dan
aku sudah punya pacar lagi, dia adalah Fandi. dia sangat baik padaku,
begitu perhatian, mau menerimaku apa adanya.
Fandi bersikap sangat dewasa sekali, dia sangat serius berhubungan denganku karena dia ingin menikah denganku.
setelah
3 bulan kami pacaran, Fandi melamarku dan ingin menikahiku. sebelum
kami menikah, aku teringat dengan reno, aku ingin sekali memberi kabar
ke dia, kalau aku akan menikah.
6 hari sebelum aku menikah , aku
mendatangi rumah reno, setelah lama aku bicara dengan orangtuanya dan
bertanya tentang kabar reno, ibunya memberikan aku, surat dari reno.
sebelum aku buka dan baca surat itu, hatiku mulai senang.
'
Reniku yang cantik, semoga kamu dalam keadaan baik-baik saja, aku sangat merindukanmu.
maafkan
aku sayang, aku sudah membuatmu sakit hati, sebenarnya aku tidak ingin
membuatmu sedih, sakit karenaku, tapi ini jalan terbaik untukmu, untuk
kebahagianmu, masa depan indahmu.
4 hari sebelum
kita putus, aku sudah divonis oleh dokter kalau aku akan segera
meninggal karena penyakitku yang tidak bisa disembuhkan.
semoga kamu bisa memaafkanku dan semoga kamu mendapatkan cowok yang terbaik untukmu.
I Love U
Reno
'
aku
sangat terkejut sekali dengan isi surat itu, tiba-tiba air mataku
menetes kepipi, aku tak menyangka ini terjadi pada reno, karena sejak
kami pacaran, tidak ada tanda sedikitpun kalau dia mempunyai penyakit
itu. sesudah membaca surat itu, ibu reno bersedih, memelukku dengan
kasih sayang seperti ibu kepada anaknya dan dia memberitahukan padaku
kalau reno sudah meninggal 8 bulan yang lalu.
akhirnya,
sebelum aku menikah, aku pun menceritakan tentang Reno pada Fandi.
dan
selama aku menikah dengan Fandi, suamiku sangat baik padaku, sikapnya
selalu menunjukan padaku kalau dia sangat mencintaiku.
(cintailah dia, bukan karena hanya membuatmu bahagia saja, tapi cintailah dia, karena membuat kamu dan dia bahagia)
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar