Senin, 08 Juli 2013

" Guruku, aku mencintaimu (aku ingin menjadi kekasihmu) "

mengapa ini terjadi padaku, rasa dihatiku ini begitu dalam, ini adalah pertama kali aku jatuh cinta, entah kenapa pertama kali cowo yang aku cinta, dia adalah guruku, guru matematika.


rasa cinta ini datang, disaat aku kelas 2 smu, setelah aku tahu selain dia ganteng, diapun mempunyai kepribadian yang baik dan sopan. banyak siswi-siswi disekolahku mengaguminya, munkin dari fisiknya yang tegap, tampan, dan apabila dia sedang tersenyum...siswi-siswi akan luluh bila melihatnya.

sebelumnya, aku pikir rasa cinta ini, hanya cinta biasa, cinta pada guru, hanya sekedar mengagumi pada sosok guru, tapi cinta ini semakin tumbuh dihati, tak bisa aku hindari rasa ini, aku sungguh mencintainya. aku terkadang cemburu, bila dia sedang dekat dengan guru-guru wanita, sekedar ngobrol atau sedang bercanda dan aku pun cemburu disaat siswi-siswi mendekatinya.

dia adalah guru termuda disekolahku, yang masih berumur 24 tahun, dulu aku paling tidak suka dengan pelajaran matematika, tapi ketika dia yang mengajari dikelasku, semakin lama pelajaran matematika itu, dia ajarkan padaku, semakin aku mencintai pelajarannya.

pernah suatu hari, ketika dia sedang menjelaskan pelajarannya dikelasku, entah kenapa waktu itu aku hanya melihat wajahnya saja, memperhatikan dia tapi bukan pelajarannya, tiba-tiba dia menegurku dan bertanya padaku tentang pelajaran yang sedang dia jelaskan, "aku hanya terdiam melihatnya dengan cukup lama" yang akhirnya temanku menyadarkanku dan teman-teman kelasku tertawa ... meledekku.

kemajuanku sangat pesat didalam pelajaran matematika, yang sebelumnya-sebelumnya nilai lapor pelajaran matematika paling besar 6,5 , tapi sejak dia mengajar dikelasku, rata-rata nilai matematikaku 8, dan karena itu, guru matematikaku mulai memperhatikanku.

Singkat cerita,
aku lulus ... dan sekarang aku kuliah.
lama sudah aku tak melihat guru matematikaku, guru yang aku kagumi dan aku cintai.

disaat aku sendiri, tidak ada kegiatan, hanya dikamar saja menyendiri, untuk menghilangkan rasa jenuhku, teringat nama facebook yang sudah lama, tidak pernah lagi sign in. langsung saja aku buka situs facebook, pertama sign in, aku gagal, munkin aku lupa passwordku atau salah ketik, kedua kalinya, gagal juga untuk masuk ke facebookku, aku mulai mengingat-mengingat kembali passwordku, 'ku coba tulis lagi passwordku yg 'ku ingat, akhirnya masuk juga dan terlihat banyak pemberitahuan, inbox dan banyak juga yang ingin berteman denganku.

satu-persatu aku lihat pemberitahuan, inbox dari teman-teman atau yang ingin berkenalan. 'ku lihat yang ingin berteman denganku, kebanyakan laki-laki. aku terdiam memperhatikan nama "Agus Sudiro" karena nama itu adalah nama guru matematika yang selama ini aku rindukan.

'ku lihat photo profilnya mirip denganya, photo itu tak hanya dia sendiri, tapi dia berphoto dengan anak perempuan yang sekitar kurang lebih berumur 3 tahun, aku klik saja nama profilnya untuk melihat lebih jauh lagi, 'apakah benar dia itu guru matematikaku ?', dan ternyata benar dia adalah guruku.  banyak photo bersama anak perempuan itu. munkin dia sudah mempunyai anak, tapi aku tak melihat ada photo perempuan yang sebaya dengannya, atau munkin dia duda satu anak. tak lama kemudian setelah melihat-lihat profil dan foto-fotonya,  aku meng-iyakan untuk menjadi teman difacebook.

setelah tahu guruku itu difacebook, pupus sudah aku untuk berharap menjadi kekasihnya, karena aku ga munkin mencintai laki-laki yang sudah mempunyai anak atau yang sudah menikah. saat itu juga, aku mencoba untuk melupakannya.

hari senin, aku sudah berniat puasa, alhamdulillah puasaku sangat lancar. setelah menunaikan sholat magrib, aku diajak ibuku untuk mengikuti acara pengajian di masjid, dekat dari rumahku. malam ini, pak ustadz berceramah dengan tema 'SEDEKAH'. aku sangat tersentuh dengan sedekah dapat membantu untuk mempermudah, mengabulkan do'a yang kita inginkan, yang disertai dengan sholat wajib dan sholat tahajud. saat itu hatiku terketuk, tiba-tiba hatiku langsung percaya saja apa yang aku dengar dari penceramah. uang Rp.50,000,- yang aku bawa, sebelumnya berniat untuk membeli sate setelah pulang dari pengajian, tapi aku melupakan niat itu, karena aku ingin bersedekah.

pukul 2 malam aku terbangun dari tidur, karena aku ingin mengerjakan sholat tahajud, yang telah aku niatkan sebelum aku tidur. aku tak segera tidur setelah menunaikan sholat tahajud, tapi aku teruskan dengan membaca Al Quran, berzikir dan tidak lupa pula, waktu tiba sholat shubuh, aku pun menunaikan sholat shubuh.

malam minggu kemudian, karena malam ini aku lagi santai, teman-temanku mengajakku untuk main, tapi aku menolaknya, tidak tau kenapa, malam ini aku ingin dikamarku saja, berinternet, dan ber-facebook ria. sudah seminggu aku tak membukanya, 'ku lihat ada inbox dari seseorang yang sudah lama aku lupakan, dia adalah guruku, guru matematika, yang pertama kali aku jatuh cinta.

"Assalamualaikum, apa kabar anis ? ",  isi pesan dari dia.

"waalaikumsalam, alhamdulillah, kabar anis baik-baik aja, bapak sendiri gimana nih kabarnya? " , aku membalasnya.

karena dia sedang online, dia pun segera membalas pesanku
"alhamdulillah sehat, ehmm... jangan panggil bapak donk... sekarang kan aku bukan guru anis lagi! "

" terus anis mesti panggil apa pak ? "

" panggil kaka aja ya, biar kelihatan masih muda heheee.. "

" iya kak "

setelah kami ber-chating, saling kasih kabar, saling bercerita, terkadang saling bercanda, kami semakin akrab saja, dan akhirnya kami saling bertukar nomor telepon.

aku sangat senang sekali setelah tahu dia masih single, dan anak perempuan di facebooknya, dia adalah keponakannya, sekaligus anak angkatnya, karena orangtuanya anak perempuan itu, sudah meninggal.

rasa cinta yang sudah aku lupakan, ternyata masih bisa aku rasakan kembali.

6 bulan sudah, kami berteman dengan mantan guru matematikaku, selain kami sering berteleponan, kami pun lebih sering bertemu, makan bareng bersama dia dan keponakannya.

semakin dekat dengannya, rasa cintaku semakin besar untuknya. dari sikap dia kepadaku, aku merasakan sepertinya dia juga mencintaiku, aku ingin sekali secepatnya dia mengatakan cintanya padaku.

2 bulan kemudian, dia masih belum mengungkapkan perasaan cintanya padaku, 'apa munkin dia tidak mencintaiku?'. 'apa harus aku yang pertama mengungkapkan perasaan cinta ini?'.

esoknya, kami akan bertemu, aku ingin memberanikan diri untuk mengatakan perasaan cintaku yang selama ini aku simpan.


ditengah perjalanan menuju tempat kami bertemu, dia telepon aku, dengan nada suara yang sedikit bergetar, aku diminta untuk ke rumah sakit, tempat dia berada, aku sempat bertanya ada apa dengannya, tapi dia minta untuk segera ke rumah sakit, nanti dia akan menjelaskannya.

tiba di rumah sakit dan bertemu dengannya disalah satu kamar pasien, aku terkejut melihat dia terbaring, terdengar suara tangisan yang sangat sedih, dia adalah keponakannya.

"anis, sini .. kaka ingin bicara " , dia mengulurkan tangannya, memintaku untuk mendekat padanya.

aku mendekatinya, memegang tangannya, " ada apa kak, kenapa kaka disini .. ? " ,  hatiku masih bertanya-tanya.

"maafin kaka ya,  sudah merepotin kamu, dan hari ini kita bertemu disini, tidak sesuai rencana kita ",

"kaka sakit apa sih sebenarnya ... ?' , aku semakin penasaran dan hatiku mulai rasa was-was.

"sebenarnya kaka sudah lama sakit kanker hati, hampir setiap hari kaka minum obat untuk bertahan hidup, semalam dada kaka semakin sakit, sudah tidak kuat lagi, dan kata dokter, kaka harus dioperasi" ,

" apa kak ... ? " aku kaget dengan cerita dia dan aku masih belum percaya.

"iya .., kaka harus dioperasi sekarang, aku minta sama kamu, tolong jagain keponakanku selama aku dioperasi, dan bila aku tidak bisa diselamatkan, aku mohon padamu, aku titipkan keponakanku untuk jadi anak angkatmu, aku percaya sama kamu nis, diatas meja ada surat-surat untuk mengambil tabunganku di bank, semoga saja itu bisa meringankan bebanmu untuk merawat keponakanku. ",

"...." aku mulai menangis sedih mendengar apa yang dia mau dariku.


seminggu kemudian, aku sangat terpukul dan sangat sedih sekali, orang yang aku cintai selama ini, telah meninggal dunia.  

sekarang tahun 2013, rika, keponakannya, alhamdulillah rika sudah bisa merasakan kenyamanan hidup bersamaku dan keluargaku.

inilah ujian hidupku selanjutnya, menjadi orangtua sebelum aku menikah. semoga aku bisa bahagia bersama anak angkatku, selamanya. Amin .



Selesai .